Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 5 Negara di Asia Tenggara Bersaing di Startup Wars 2025, Indonesia Jadi Tuan Rumah
Advertisement . Scroll to see content

Bagaimana Dampak Kebangkrutan Silicon Valley Bank?

Minggu, 12 Maret 2023 - 14:32:00 WIB
Bagaimana Dampak Kebangkrutan Silicon Valley Bank?
Bagaimana bampak kebangkrutan Silicon Valley Bank? Foto: Reuters
Advertisement . Scroll to see content

Bukan hanya startup yang kena dampak. Kejatuhan SVB juga berdampak pada industri penting California lainnya, yakni pembuat anggur berkualitas. SVB sudah menjadi pemberi pinjaman yang berpengaruh untuk kebun anggur sejak 1990-an.

"Ini adalah kekecewaan besar," kata Jasmine Hirsch, manajer umum Kebun Anggur Hirsch di Sonoma County California.

Hirsch berharap bisnisnya akan baik-baik saja. Tapi dia khawatir tentang efek yang lebih luas bagi penjual anggur kecil yang mencari pinjaman untuk menjalankan usahanya.

"Ditutupnya bank ini, sebagai salah satu pemberi pinjaman terpenting, benar-benar akan berdampak pada industri anggur, terutama di lingkungan di mana suku bunga naik," kata dia.

Di Seattle, CEO Shelf Engine Stefan Kalb berupaya mencari cara membayar gaji karyawan alih-alih berfokus pada bisnis startup-nya dalam membantu pedagang grosir mengelola pesanan makanan mereka.

"Ini adalah hari yang brutal. Kami benar-benar memiliki setiap sen di Silicon Valley Bank," ujar Kalb.

Dia mengajukan klaim untuk batas 250.000 dolar AS, tetapi itu tidak akan cukup untuk terus membayar 40 karyawan Shelf Engine dalam jangka panjang. Kondisi tersebut bisa memaksanya mengambil keputusan untuk mulai merumahkan karyawan sampai masalah tersebut diselesaikan. 

Seorang pengusaha Argentina yang memiliki investasi di industri teknologi dan Silicon Valley, Martín Varsavsky mengatakan, pemerintah AS perlu bertindak lebih cepat untuk menghentikan kerusakan lebih lanjut. Salah satu perusahaannya, Overture Life, yang mempekerjakan sekitar 50 orang, memiliki sekitar 1,5 juta dolar AS dalam bentuk deposito di SBV, tetapi dapat mengandalkan kepemilikan lain di tempat lain untuk membayar gaji karyawan.

Namun perusahaan lain memiliki persentase kas yang tinggi di SVB, dan mereka membutuhkan akses ke lebih dari jumlah yang dilindungi oleh FDIC.

"Jika pemerintah mengizinkan orang untuk mengambil setidaknya setengah dari uang yang mereka miliki di Silicon Valley Bank minggu depan, saya pikir semuanya akan baik-baik saja. Tetapi jika mereka tetap pada 250.000 dolar AS, itu akan menjadi bencana mutlak di mana begitu banyak perusahaan tidak akan mampu membayar gaji," tutur Varsavsky.

Andrew Alexander, seorang guru di sekolah menengah swasta San Francisco yang menggunakan SVB, tidak terlalu khawatir karena gaji berikutnya tidak dijadwalkan untuk dua minggu lagi. Tapi dia mengkhawatirkan teman-teman yang mata pencahariannya terkait lebih dalam dengan industri teknologi dan Silicon Valley.

"Saya punya banyak teman di dunia startup yang sama-sama ketakutan, dan saya benar-benar merasakannya. Ini cukup menakutkan bagi mereka," ucapnya. 

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut