Bio Farma Usul Harga Tertinggi Tes PCR Rp89.100
JAKARTA, iNews.id - PT Bio Farma (Persero) mengusulkan harga tertinggi Tes PCR sebesar Rp89.100. Tarif tersebut, sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, menyebut pihaknya telah mengajukan harga terbaru tes PCR produksi BUMN Farmasi tersebut kepada pemerintah. Saat ini harga yang tertera dalam e-katalog masih di angka Rp194.000, termasuk PPN.
"Harga e-katalog yang masih berlaku saat ini, sebesar Rp194.000 (termasuk PPN), yang tayang sejak Februari 2021. Dan saat ini sedang dalam proses pengajuan harga baru menjadi Rp89.100 (termasuk PPN)," ujar Honesti, Selasa (9/11/2021).
Dia menjelaskan, berdasarkan struktur biaya (cost) reagen PCR milik Bio Farma, tercatat sejumlah harga komponen yang terterah. Misalnya biaya produksi dan bahan baku mencapai 55 persen.
Kemudian, biaya operasional sebesar 16 persen, lalu biaya distribusi 14 persen, royalti 5 persen, margin bio 10 persen, lalu harga publish (exc PPN) Rp90.000, hingga harga E-katalog (exc PPN) mencapai Rp81.000.
Menurut Honesti, struktur cost memang sedikit berbeda dari masing-masing layanan kesehatan. Di internal Holding BUMN Farmasi saja, struktur costnya berbeda-beda.
"Ini tergantung dari lab-nya masing-masing. Tergantung Juga dari bisnis model yang mereka lakukan. Ini adalah struktur cost yang dilakukan dan kami ambil, contohnya dari lab Bio Farma sendiri, tapi nanti Kimia Farma dan Indofarma yang mereka memiliki lab yang jauh lebih besar, mungkin juga akan memberikan gambaran yang sedikit berbeda," ungkap Honesti.
Adapun harga PCR yang pernah ditetapkan Bio Farma diantaranya, sejak Agustus 2020, perseroan menetap Biocov sebesar Rp325.000 per test. Kemudian, tarifnya menurun pada September tahun lalu atau menjadi Rp250.000 per test. Lalu, menjadi Rp90.000 per test pada Oktober 2021.
Editor: Jeanny Aipassa