Burger King hingga Marks and Spencer Tak Bisa Tinggalkan Rusia, Kenapa?
MOSKOW, iNews.id - Banyak perusahaan asing meninggalkan Rusia setelah negara itu melakukan invasi ke Ukraina. Namun beberapa perusahaan internasional tidak bisa meninggalkan negara Beruang Merah tersebut.
Burger King, Marks and Spencer (M&S), dan grup hotel Marriott dan Accor misalnya, tak bisa hengkang dari Rusia karena dibatasi oleh kesepakatan waralaba rumit, yang mencegah mereka menarik diri dari Rusia. Perusahan-perusahaan tersebut memiliki hampir puluhan hingga seribu gerai yang masih buka di Rusia.
Mengutip BBC, M&S memiliki 40 toko dan Burger King punya 800 restoran yang masih buka. Sementara Marriott dan Accor masing-masing memiliki 28 dan 57 hotel yang buka.
Perusahan asing ini terkunci dalam perjanjian waralaba yang sah. Akibatnya, sulit bagi perusahaan tersebut untuk menghapus nama mereka dari jalan utama di pusat kota (high streets) dan pusat perbelanjaan Rusia.
Banyak perusahaan asing telah melakukan perjanjian semacam itu selama beberapa dekade. Misalnya, toko M&S telah dioperasikan oleh perusahaan Turki bernama FiBA, yang telah memegang lisensi untuk menjual produk retail di seluruh Eropa Timur sejak 1999. M&S telah menangguhkan pengiriman barangnya ke FiBA sebagai respons atas invasi Rusia ke Ukraina.
Sementara itu, pemilik Burger King, Restaurant Brands International menyatakan, restorannya dijalankan oleh pewaralaba.
"Perjanjian hukum yang sudah berlangsung lama ini tidak mudah diubah di masa mendatang," katanya.