Dahlan Iskan Lebih Pilih Vaksin Sinovac daripada Pfizer, Begini Alasannya
Banyak produk mulai dari pupuk, kapas, kedelai hingga ubi jalar berhasil direkayasa. Kedelai hasil rekayasa (DMO) menjadi makanan impor yang sehari-hari dimakan masyarakat Indonesia.
"Saya juga makan tempe dari kedelai modifikasi itu. Tapi kalau boleh memilih saya lebih senang makan tempe dari kedelai lokal. Lebih gurih. Dan yang pasti bukan hasil modifikasi gen," katanya.
Pijakan yang sama diambil Dahlan menyikapi vaksin. Kalau ada pilihan yang bukan rekayasa atau modifikasi, tentu dia akan memilih untuk menghindarinya. Sikap tersebut, kata dia, juga banyak diambil banyak orang.
"Yang anti modifikasi gen tanaman saja begitu banyak. Apalagi ini modifikasi gen manusia," kata mantan dirut PLN itu.
Selain itu, menurut Dahlan, vaksin modifikasi cukup berisiko. Dia mencontohkan vaksin cacar yang merusak kulit di tempat disuntikkan. Meski begitu, dia yakin vaksinasi Covid tak merusak kecantikan seperti cacar.
"Tapi vaksin yang berasal dari virus yang dilemahkan tetap lebih menarik bagi saya. Sejarah pemakaiannya sudah begitu panjang. Untuk begitu banyak wabah di masa lalu," katanya.
Editor: Rahmat Fiansyah