Diserang Gelombang Panas, China Terancam Kekurangan Listrik dan Harga Daging Babi Naik
Biro energi Zhejiang juga telah menjatah pasokan listrik untuk beberapa perusahaan padat energi, seperti produsen poliester dan percetakan tekstil serta perusahaan sekarat di kota Hangzhou, Shaoxing, dan Haining.
Kekurangan listrik terbaru terjadi hanya beberapa bulan setelah China muncul dari krisis energi yang menyebabkan pemadaman listrik yang meluas pada paruh kedua tahun lalu. Pemadaman itu disebabkan kekurangan batu bara, yang digunakan China untuk memproduksi sekitar 60 persen listriknya, dan melonjaknya permintaan listrik.
Gelombang panas saat ini dan penjatahan daya yang dihasilkan menghadirkan tantangan lain bagi industri manufaktur di China, yang masih belum pulih dari lockdown Covid yang ketat selama berbulan-bulan. Gelombang panas memukul produksi tanaman China, mengancam akan mendorong inflasi pangan.
Observatorium Meteorologi Pusat telah memperingatkan suhu tinggi dapat berdampak buruk pada produksi jagung, kedelai, gandum, dan padang rumput di banyak provinsi utara, seperti Ningxia, Mongolia Dalam, dan Hebei.
Kenaikan harga pangan di pasar domestik dan global mulai berdampak pada industri pakan dan peternakan babi dalam beberapa pekan terakhir. Awal bulan ini, sejumlah produsen pakan utama, termasuk New Hope Group, memperingatkan kliennya, mereka akan menaikkan harga pakan babi, unggas, dan ikan karena kenaikan biaya bungkil kedelai, jagung dan gandum.