Dugaan Kerja Paksa, Sarung Tangan Asal Malaysia Dilarang Masuk AS
Selasa, 30 Maret 2021 - 10:38:00 WIB
Juru Bicara Top Glove menyebut perwakilan perusahaan di AS akan berkoordinasi dengan CBP untuk memperoleh informasi lebih lanjut soal larangan itu. Pada bulan lalu, Top Glove telah mengambil tindakan untuk meningkatkan kondisi kerja di perusahaan.
Kinerja Top Glove cukup moncer selama pandemi Covid-19 karena memproduksi sarung tangan untuk kebutuhan medis. Pada kuartal I (Oktober-Desember 2020), pendapatan perusahaan naik 294 persen
Sementara laba bersih pada kuartal yang sama naik 20 kali lipat menjadi 585 juta dolar AS. Perusahaan memprediksi nilai penjualan sarung tangan pada tahun ini akan tetap tumbuh sekitar 25 persen.
Editor: Rahmat Fiansyah