Eropa Bersiap Hadapi Potensi Krisis Gas Besar-besaran karena Gelombang Panas
Tetapi seorang juru bicara Uniper mengatakan kepada CNN Business, mereka secara resmi menolak klaim tersebut. Krisis gas pada pekan ini juga akan datang pada saat terburuk. Eropa mengalami gelombang panas, beberapa bagian wilayah Prancis dan Spanyol sedang berjuang melawan kebakaran hutan karena suhu diperkirakan akan naik di atas 40 derajat celcius selama beberapa hari mendatang.
Temperatur yang melonjak telah mendorong permintaan listrik untuk menyalakan pendingin udara. Enagas, operator sistem transmisi gas Spanyol, mengatakan pekan lalu, permintaan gas alam untuk menghasilkan listrik mencapai rekor baru 800 gigawatt jam.
"Peningkatan besar permintaan gas alam untuk produksi listrik ini terutama disebabkan oleh suhu tinggi yang tercatat sebagai akibat dari gelombang panas," kata Enagas dalam keterangan persnya Kamis pekan lalu.
Sementara itu, negara-negara Eropa berlomba untuk mengisi fasilitas penyimpanan gas mereka untuk menghindari kekurangan energi yang berpotensi bencana selama musim dingin.
"Beberapa bulan ke depan akan sangat penting untuk menopang pasokan blok itu. Jika Rusia memutuskan untuk benar-benar memangkas pasokan gas sebelum Eropa bisa mendapatkan tingkat penyimpanan hingga 90 persen, situasinya akan lebih serius dan menantang," ujar Direktur Eksekutif Badan Energi Internasional Fatih Birol.
Sementara menurut Infrastruktur Gas Eropa, tingkat penyimpanan gas di seluruh Uni Eropa saat ini sekitar 64 persen. Blok tersebut dengan tergesa-gesa mengamankan pasokan gas dari negara lain karena mengurangi impor gas Rusia. Pada Senin kemarin, Komisi Eropa menandatangani nota kesepahaman dengan Azerbaijan untuk menggandakan kapasitas rute pengiriman gas utama selama beberapa tahun ke depan.
Editor: Jujuk Ernawati