Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nahas, Kuil China Hangus Terbakar gegara Turis Iseng Nyalain Dupa
Advertisement . Scroll to see content

Impor Batu Bara China dari Rusia dan RI Melonjak gegara Harga Murah hingga Panas Ekstrem

Selasa, 20 September 2022 - 18:00:00 WIB
Impor Batu Bara China dari Rusia dan RI Melonjak gegara Harga Murah hingga Panas Ekstrem
Impor batu bara China dari Rusia dan RI melonjak gegara harga murah hingga panas ekstrem. (Foto: Ilustrasi/ist)
Advertisement . Scroll to see content

Batu bara termal Rusia 5.500 kkal yang diimpor ke China dihargai sekitar 155 dolar AS per ton pada akhir Agustus. Harga itu naik dari bulan sebelumnya sekitar 150 dolar AS per ton.

Ketika kekeringan parah dan gelombang panas melanda China barat dan selatan pada akhir Juli, pembangkit listrik tenaga batu bara meningkatkan produksi untuk memenuhi lonjakan permintaan AC dan kesenjangan pasokan dari pembangkit listrik tenaga air. Mereka juga meningkatkan pembelian batu bara termal berkualitas lebih tinggi, seperti batu bara Rusia untuk meningkatkan efisiensi pembangkit listrik.

Selain dari Rusia, China juga mengimpor 15,82 juta ton batu bara dari pemasok utamanya Indonesia pada Agustus. Volume impor tersebut naik 35 persen dibanding Juli. Namun, itu masih lebih rendah dibanding Agutus tahun lalu, yang tercatat sebanyak 17,3 juta ton.

Peningkatan pembelian batu bara dari Indonesia terjadi karena harga yang menggiurkan mendorong perusahaan utilitas untuk memesan lebih banyak. Pada Agustus, batu bara termal Indonesia 3.800 kkal lebih murah sekitar 170 yuan atau 24,26 dolar AS per ton daripada batu bara China dengan kualitas yang sama, dan batu bara 4.700 kkal lebih rendah 140 yuan.

Perusahaan utilitas listrik diperkirakan akan meningkatkan impor pada Oktober mendatang untuk mengisi kembali stok menjelang dimulainya musim panas di sebagian besar China utara pada pertengahan November 2022. Namun, karena depresiasi renminbi terus berlanjut, batu bara impor akan menjadi lebih mahal bagi pembeli China dan berpotensi mengurangi permintaan.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut