Ini Alasan Kemnaker Tambah Indeks Tertentu dalam Formula Kenaikan Upah Minimum 2024
JAKARTA, iNews.id - Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan, Dita Indah Sari menuturkan, pada formula kenaikan upah untuk tahun 2024 dan berikutnya ditambah satu variabel yaitu indeks tertentu. Hal tersebut nantinya akan menjadi titik keseimbangan untuk besaran kenaikan upah pekerja.
Ini bertujuan agar upah tidak naik terlalu tinggi dapat memberatkan pengusaha dan juga tidak terlalu rendah yang dapat merugikan kaum buruh.
"Jadi indeks tertentu ini menjadi perdebatan dari teman-teman pekerja, kalau dari masukan teman teman pekerja, pertumbuhan ekonomi ditambah inflasi, misal pertumbuhan ekonomi 5 persen kemudian inflasi 5 persen, maka muncul angka 10 persen. Tapi ketika ada indeks tertentu, dia akan menjadi konstanta yang menyeimbangkan," ujar Dita dalam acara Market Review IDX Channel, Rabu (15/11/2023).
Dita menambahkan, indeks tertentu ini merupakan perwakilan dari kontribusi tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi. Mengingat, pertumbuhan ekonomi disuatu daerah tidak hanya dikontribusikan dari para pekerja saja, namun ada faktor lain seperti belanja pemerintah, investasi, dan lainnya.
"Kenapa ada indekst tertentu, karena memang itu variabel yang dalam teori ekonomi, jadi bukan akal-akalan, Alfa itu variabel yang mengukur kontribusi tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi," tuturnya.
Sehingga, indeks tertentu ini yang selanjutnya dilambangkan sebagai alfa ini berfungsi untuk mengukur seberapa besar kontribusi pekerja terhadap pertumbuhan ekonomi di suatu daerah atau masing masing provinsi.
"Supaya fair, karena dalam pertumbuhan ekonomi juga peran di luar pekerja masih banyak," ucap Dita.
Nantinya, Dewan Pengupahan Daerah akan mengukur sendiri berapa alfa yang cocok di rentan 0,10-0,30 di suatu provinsi. Selanjutnya, hasil alfa itu akan dikalkulasikan lagi dengan inflasi dan pertumbuhan ekonomi di daerah yang bersangkutan, sehingga muncul lah angka kenaikan upah tahun depan.
"Kalau suatu daerah jumlah tenaga kerja besar, jumlah produksi besar, maka kontribusi pekerja pada pertumbuhan ekonomi daerah itu akan tinggi, maka alfa jadi tinggi, tapi kalau jumlah pekerja sedikit krena banyak yang bekerja di luar negeri, maka kemungkinan alfa akan lebih kecil," katanya.
Editor: Aditya Pratama