Jejak Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Nusantara Menuju Indonesia Emas 2045
Kemudian IKN sendiri nantinya akan menjadi semacam pusat inti saraf yang didalamnya terdiri dari pusat layanan pemerintah dan masyarakat, pusat inovasi dan pusat bakat, industri bersih dan berteknologi tinggi, serta basis untuk pariwisata di wilayah tersebut.
Badan otorita juga sudah memetakan setidaknya ada 6 klaster ekonomi dan 2 klaster pemampu untun mewujudkan IKN sebagai super hub ekonomi Indonesia di masa depan.
Adapun 6 klaster ekonomi tersebut pertama Klaster Industri Masa Depan yang Berbasis Energi Terbarukan, kedua Klaster Farmasi Terintegrasi, ketiga klaster industri berbasis pertanian berkelanjutan, keempat klaster ekowisata dan wisata kebugaran yang inklusif, kelima klaster industri kimia maju dan turunannya, keenam klaster energi rendah karbon. Kemudian ada dua klaster enabler atau pemampu yang terdiri dari kota cerdas dan industri 4.0, serta pusat pendidikan abad ke- 21.
"Pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan sejalan dengan upaya untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata, yaitu dengan pemindahan pusat gravitasi ke luar pulau Jawa," kata Bambang.
Pada kesempatan yang berbeda, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi, Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Agung Wicaksono mengatakan hingga akhir tahun 2023 mendatang setidaknya sudah ada Rp45 triliun dana investor yang masuk ke IKN dalam bentuk investasi langsung.
"Pak Presiden pernah bilang ada Rp45 triliun tahun ini (total investasi), IKN mengejar Indonesia emas tahun 2045, tahun ini sudah Rp45 triliun, semangat 45," lanjut Agung.
Ekonom menilai pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur akan melahirkan pusat ekonomi baru Tanah Air. Hal ini sesuai dengan visi misi Indonesia 2045 yang sudah disusun.