Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ngerinya Sanksi Snapback PBB, Iran Terancam Isolasi Global
Advertisement . Scroll to see content

Jerman Khawatir Pemotongan Pasokan Gas Rusia Bersifat Permanen

Selasa, 12 Juli 2022 - 15:13:00 WIB
Jerman Khawatir Pemotongan Pasokan Gas Rusia Bersifat Permanen
Pemerintah Jerman khawatir pasokan gas bisa dikurangi atau dipotong secara permanen setelah Gazprom memotong aliran gas menjadi hanya 40 persen dari kapasitas. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

Austria dan Republik Ceko mendapatkan gas dari Nord Stream 1, tetapi gas Rusia juga mengalir ke mereka melalui pipa Ukraina.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada bulan Februari, Jerman telah mengurangi ketergantungannya pada gas Rusia dari 55 persen menjadi 35 persen dan ingin berhenti menggunakan gas dari Rusia sama sekali.

Tahun lalu pemasok utama gas alam lainnya ke Jerman adalah Norwegia (31 persen) dan Belanda (13 persen). Jerman sekarang mendapatkan lebih banyak gas dari kedua negara itu karena mengurangi impor dari Rusia.

Pemerintah juga telah memberikan lampu hijau untuk terminal LNG pertama Jerman yang akan dibangun, di Wilhelmshaven.

Pipa Baltik bawah laut lainnya dari Rusia, Nord Stream 2, telah dibangun, tetapi rencana untuk memompa gas melaluinya sekarang tertunda karena perang.

Jika pasokan Rusia tiba-tiba terputus dalam semalam, ini bisa membuat Jerman mengalami resesi besar, karena seluruh industri bergantung pada gas dan sebagian besar rumah Jerman menggunakannya untuk pemanas.

Aanalis pasar energi terkemuka dari Eurasia Group, Henning Gloystein memperingatkan, jika Nord Stream 1 tidak kembali sama sekali, pihaknya berpikir bahwa pemerintah Jerman harus menaikkan tingkat kewaspadaan gasnya ke tingkat ketiga, yang merupakan tingkat maksimum.

"Itu akan menghentikan pasar grosir gas dan pemerintah serta regulator masuk sebagai distributor gas alam. Jadi itu berarti penjatahan secara efektif musim dingin mendatang. Apa yang terjadi di Jerman, sayangnya, akan menyebar ke seluruh Eropa jika mendapat buruk, karena letak geografisnya di tengah-tengah Uni Eropa," ucapnya.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut