Kaleidoskop 2022: 5 Peristiwa Ekonomi Global Menggemparkan, Terakhir Penuh Skandal
Bos Tesla dan SpaceX Elon Musk telah mengakuisisi Twitter pada 27 Oktober 2022 senilai 44 miliar dolar AS. Dia menyelesaikan kesepakatan sehari sebelum tenggat waktu yang ditetapkan pengadilan untuk merampungkan akuisisi platform media sosial tersebut pada 28 Oktober 2022, pukul 17.00 waktu Amerika Serikat.
Namun sebelum menyelesaikan kesepakatan itu, Musk sempat membatalkan rencananya. Awalnya, pada Januari lalu, dia membeli saham Twitter. Lalu, sahamnya pada Maret lalu tercatat sebanyak 5 persen, dan sebulan kemudian, dia menjadi pemegang saham terbesar di perusahaan. Tak lama, Musk mengatakan niatnya membeli Twitter.
Namun tiba-tiba dia membatalkan rencanannya pada Juli 2022. Alasannya karena akun bot spam dalam platform tersebut. Twitter pun mengajukan gugatan ke pengadilan, dan ingin Musk melanjutkan kesepakatan akuisisi. Akhirnya, pada awal Oktober 2022, Musk pun menyatakan akan melanjutkan kesepakatan.
Usai mengakuisi Twitter, dia memecat sejumlah petinggi perusahaan, di antaranya Kepala Eksekutif Twitter Parag Agrawal, Kepala Keuangan Ned Segal dan Kepala Urusan Hukum dan Kebijakan Vijaya Gadde. Dia juga memecat ribuan karyawan.
Musk juga banyak melakukan perubahan terhadap kebijakan perusahaan. Bahkan, dia mengultimatum karyawan untuk bekerja sangat keras atau mengundurkan diri. Namun hal itu justru menyebabkan gelombang pengunduran diri karyawan Twitter, termasuk para teknisi top di perusahaan tersebut.
Keputusannya membeli Twiiter dan kekacauan yang ditimbulkannya ternyata berimbas pada Tesla. Analis menilai perilaku Elon Musk yang tidak menentu menjadi salah satu sentimen negatif terhadap anjloknya saham Tesla karena merusak kepercayaan para investor. Tesla telah kehilangan lebih dari setengah nilai sahamnya sejak awal Oktober lalu. Harga sahamnya juga terus menurun.
Kondisi ini membuat kekayaan Musk merosot. Bahkan, posisinya sebagai orang terkaya dunia digeser Bernard Arnault.