Kaleidoskop 2022: 5 Peristiwa Ekonomi Global Menggemparkan, Terakhir Penuh Skandal
FTX pernah menjadi bursa kripto kedua terbesar di dunia bernilai 32 miliar dolar AS, setelah Binance. Namun pada 11 September 2022 lalu, FTX mengajukan kebangkrutan. Pada hari yang sama, pendiri dan CEO FTX, Sam Bankman-Fried juga mengundurkan diri.
Runtuhnya bursa kripto FTX yang mengejutkan ini menghantam pasar kripto dunia. Sejumlah mata uang digital anjlok nilainya, bahkan sejumlah investor dan miliarder kripto pun kehilangan kekayaannya. Kekayaan Bankman-Fried dari 15,6 miliar dolar AS pun lansung jadi nol.
Kasus FTX penuh dengan skandal. FTX disebut diam-diam mengambil risiko dengan dana pelanggan untuk menopang perusahaan perdagangan Alameda Research, yang menyebabkan kebangkrutan FTX. Adapun bos Alameda adalah mantan kekasih Bankman-Fried, Caroline Ellison.
Mengutip CoinDesk, Ellison dan Bankman-Fried adalah 'kelompok rahasia teman sekamar' yang tinggal di penthouse mewah di Bahama. Hubungan antara kelompok yang terdiri dari 10 orang dalam tidak sepenuhnya bisnis.
"(Anggota lingkaran dalam) sedang atau dulu berpasangan dalam hubungan romantis satu sama lain," kata laporan itu.
Sam Bankman-Fried dan Gary Wang juga membeli hampir 7,6 persen saham aplikasi perdagangan Robinhood awal tahun ini senilai 546 juta dolar AS atau Rp8,5 triliun. Dana untuk membeli aplikasi itu dipinjam dari perusahaan hedge fund miliknya, Alameda Research.
Tak cuma itu, Sam Bankman-Fried, orangtuanya, dan eksekutif senior di FTX membeli 19 properti di Bahama senilai hampir 121 juta dolar AS. Meskipun diketahui FTX dan karyawannya membeli properti di Bahama, tempat kantor pusatnya pada September tahun lalu, catatan properti menunjukkan untuk pertama kalinya skala pembelian mereka dan tujuan penggunaan sebagian adalah real estate.
Sementara itu, CEO baru FTX, John J. Ray III mengatakan, kebangkrutan FTX terjadi akibat salah kelola secara besar-besaran dan berpotensi penipuan. Disebutkan bahwa terjadi kegagalan kontrol perusahaan. Di antara banyak masalah yang diungkapkan adalah laporan keuangan yang tidak dapat diandalkan, kesalahan penanganan data rahasia termasuk penggunaan akun email yang tidak aman untuk mengelola kunci kripto pribadi, dan pengalihan dana perusahaan untuk membeli rumah bagi karyawan di Bahama.
Menurut pengarsipan, FTX juga tidak memiliki kontrol terpusat atas kasnya. Salah kelola dana sangat buruk di bawah kepemimpinan Bankman-Fried.
Jaksa AS untuk Distrik Selatan New York Damian Williams menggambarkan dugaan kejahatan yang dilakukan Bankman-Fried sebagai salah satu penipuan keuangan terbesar dalam sejarah Amerika.
Bankman-Fried akhirnya ditangkap di Bahama pada Senin (12/12/2022) malam. Departemen Kehakiman AS pada 13 Desember 2022 mendakwa Bankman-Fried dengan delapan dakwaaan, termasuk konspirasi untuk melakukan penipuan wire kepada pelanggan dan pemberi pinjaman, pencucian uang dan pelanggaran undang-undang dana kampanye.
Bankman-Fried diekstradisi ke Amerika Serikat pada 21 Desember 2022 setelah ditahan di Bahama. Dia menjalani sidang di Pengadilan Distrik AS di Manhattan sehari setelahnya, namun dia menyangkal semua tuduhan. Sementara mantan rekannya, Gary Wang dan Caroline Ellison telah mengaku bersalah atas tuduhan terkait.
Menurut Williams, keduanya didakwa memiliki peran dalam penipuan yang menyebabkan bangkrutnya FTX. Mereka sekarang bekerja sama dengan Distrik Selatan New York.
Adapun Bankmand-Fried dibebaskan dengan jaminan 250 juta dolar AS sambil menunggu sidang berikutnya. Dia akan menghadapi sidang selanjutnya pada 3 Januari 2023. Dalam sidang tahun depan, pemuda 30 tahun itu akan mengajukan pembelaan dan diadili.
Editor: Jujuk Ernawati