Kementerian ESDM Terus Pantau Harga Minyak dan Gas di Tengah Memanasnya Perang Hamas-Israel
Dadan pun menekankan bahwa pihaknya tidak akan tergantung pada satu negara produsen minyak mentah. Hal itu diungkapkan merespon kemungkinan negara penghasil minyak seperti Arab Saudi dan Nigeria bakal ikut perang. Seperti diketahui, Indonesia lebih banyak mengimpor minyak dari kedua negara tersebut.
"Itu pasti itu sudah dari dulu pun kita sudah begitu bahwa multi supplier kita tidak akan tergantung sama satu negara itu dari awal pun sudah ada," ungkap Dadan.
Menurut dia, pemerintah akan perkuat kerja sama dengan negara lain untuk terus mengamankan pasokan dalam negeri. Namun dirinya tidak menjawab kemungkinan RI akan mengimpor minyak mentah dari Rusia di tengah kekhawatiran pasokan dan situasi perang Hamas-Israel ini.
"Saya kira dari negara negara kita punya kerja sama dan secara akses kita bisa lakukan terus kita jaga. Negara produsen migas kan tidak banyak," tutur Dadan.
Editor: Jeanny Aipassa