Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tambang Freeport Belum Beroperasi usai Longsor, Bahlil: Masih Proses Audit
Advertisement . Scroll to see content

Melihat Jantung Kendali Tambang Bawah Tanah PT Freeport Indonesia: Canggih, Kompleks, bak Main Game

Kamis, 29 Agustus 2024 - 08:36:00 WIB
Melihat Jantung Kendali Tambang Bawah Tanah PT Freeport Indonesia: Canggih, Kompleks, bak Main Game
Senior Vice President Underground Mine PTFI Hengky Rumbino menunjukkan cara kerja kendaraan pengangkut material tambang yang dioperasikan jarak jauh dari ruang kendali di MP 72, Tembagapura, Papua. (Foto: iNews.id/Zen Teguh).
Advertisement . Scroll to see content

Pantauan iNews.id di ruang kendali (control room) berdinding krem seluas 45 meter x  20 meter pada pertengahan Agustus lalu, para operator tenggelam dalam pekerjaannya. Tanpa banyak bicara, namun mata tajam menancap layar. Tangan terus lihai bergerak menjalankan kendaraan.

Di ruang itu layar yang menunjukkan grafik dan berbagai indikator terkait dengan operasional tambang bawah tanah terpampang di mana-mana. Mereka yang bertugas senantiasa sigap memantau pergerakan alat. Bila terjadi kendala, muncul semacam sinyal yang langsung terdeteksi dari ‘jantung’ ruang operasional underground mine terbesar di dunia ini.   

Pasangan Darius Gebze-Petrus Safan saat mendaftar ke Kantor KPU Papua Selatan untuk maju Pilkada Serentak 2024. (Foto: iNews/Muhammad Syahrir Muslimin)

Sejarah Tambang Bawah Tanah Freeport

Semuanya bermula dari ekspedisi Cartenz oleh AH Colijn, FJ Wissel, dan geolog muda Jean-Jacques Dozy pada 1936. Orang asing ini menembus rimba Papua, mencapai gunung gletser Jayawijaya dan menemukan gunung bijih alias Ertsberg. Penelitian Dozy ini berakhir pada jurnal di perpustakaan Belanda.

Dua dekade lebih berselang, tepatnya pada 1963, ekspedisi dilakukan oleh Forbes Wilson dan Del Flint untuk menemukan kembali Ertsberg. Wilson yang saat itu manajer eksplorasi Freeport Sulphur sebelumnya terkesima ketika menemukan laporan Dozy tentang gunung bijih tersebut. 

Atas restu dan pendanaan perusahaan Wilson menuju Papua untuk membuktikan kebenaran jurnal yang ditulis Dozy. Inilah cikal bakal masuknya Freeport Mc-Moran Inc, perusahaan tambah Amerika Serikat ke Indonesia.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut