Menjajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung: Wow, Begini Rasanya Melaju 352 Km/Jam
Jarum jam beranjak meninggalkan pagi nan teduh. Pukul 10.20 WIB persiapan boarding. Senyum dan sapa ramah pramugari jelita menyambut penumpang di setiap pintu masuk kereta cepat. Serasi dengan livery Komodo Merah, seragam para train attendant itu juga bercorak merah tua berpadu abu-abu dengan aksentuasi putih.
Waktu yang dinanti tiba. Pukul 10.30 WIB, Kereta Cepat Jakarta-Bandung tipe KCIC400AF melaju meninggalkan Stasiun Halim. Sangat halus. Nyaris tak ada goncangan di titik start itu.
Begitu pula tak ada suara derak roda kereta yang menggilas rel. Sungguh jauh berbeda andai diperbandingkan dengan KRL Commuter Line yang terkadang suara gemeretak rodanya sampai berdecit-decit menusuk telinga.
Interior high speed railway pertama di Indonesia ini terbilang elegan. Selain desain futuristik, kabin lega menambah kenyamanan. Terdapat tiga kelas penumpang pada moda transportasi yang dikelola PT KCIC ini yaitu first class, business class, dan premium economy class. Perbedaan sangat menonjol dari tiap kelas ini adalah kapasitas dan model kursi bagi penumpang.
Paling mewah first class. Konfigurasi kursi yakni 1-2 dengan total kapasitas 18 penumpang. Material kursi menggunakan faux leather, menonjolkan warna abu-abu dan hitam.
Pada business class, konfigurasi kursi 2-2. Tempat duduk berbahan faux leather menonjolkan warna merah cerah. Total kapasitas 28 penumpang dalam satu gerbong.

Terbanyak premium economy class. Konfigurasi kursi 3-2 dengan total kapasitas 555 penumpang pada 6 gerbong. Kursi berbahan suede (beludru), mengusung warna biru dan abu-abu dengan motif batik Mega Mendung. Di antara tiga kategori itu, kursi kelas ekonomi paling kurang tingkat kenyamanannya.

Jangan berekspetasi menemukan sensasi empuk pada kursi ini. Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi yang turut dalam perjalanan ini melontarkan kesan pertamanya. “Ini terlalu keras,” kata Tulus, seraya memencet jok dan sandaran kepala.
Menembus 352 Km/Jam
Catatan minor itu tak mengurangi kedahsyatan menaiki Komodo Merah. Bermula dari kecepatan rendah, kereta tipe terbaru kelas Fuxing atau generasi keempat dari pengembangan kereta cepat produksi CRCC ini dalam hitungan menit telah melesat. Cepat dan terus semakin cepat.
Dalam hitungan 12 menit dimulai dari Stasiun Halim, kereta telah mencapai kecepatan operasional yang direncanakan yakni 350 km/jam!

Tapi itu bukan satu-satunya yang bikin kagum. Kecepatan tertinggi (top speed) dalam uji coba ini bahkan menembus 352 km/jam.
Angka itu bukan yang paling maksimal. Pada uji coba Juni lalu, kereta menembus laju 385 km/jam atau sesuai kecepatan teknis. Adapun secara rancangan, kecepatan didesain hingga 420 km/jam.
Statistik kecepatan kereta cepat terpampang jelas dalam layar LED di ujung atas tiap gerbong. LED menampilkan angka real time. Pantauan iNews.id, pergerakan hanya dalam hitungan detik.
Saat LED menunjukkan 297 km/jam, pada slide berikutnya kecepatan telah beranjak menjadi 302 km/jam, kemudian berturut-turut 307, 311, 318, 321, 323 dan seterusnya hingga 352 km/jam.