Menko Airlangga: RI Komitmen Kurangi Penggunaan Bahan Bakar Fosil
DAVOS, iNews.id - Indonesia berkomitmen mengurangi penggunaan bahan bakar fosil secara bertahap demi keamanan iklim di masa depan. Komitmen tersebut terwujud dalam berbagai langkah konkret dan inovatif, di antaranya platform SDG Indonesia One yang telah mencapai 3,2 miliar dolar AS dalam waktu kurang dari 4 tahun, penerbitan Sukuk Hijau, dan rencana mekanisme penerapan carbon pricing untuk mobilisasi peralihan energi di sektor swasta.
Selain itu, ada juga program Energy Transition Mechanism (ETM) dengan Asian Development Bank, dan secara kolektif mengurangi emisi gas CO2 sebesar 200 juta ton per tahun secara bersama dengan Filipina dan Vietnam. Hal tersebut dijelaskan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ketika menjadi panelis pada sesi workshop bertema “Financing a Just Transition in Emerging Markets” dalam rangkaian pertemuan World Economic Forum Annual Meeting (WEFAM) 2022 di Davos, Swiss, Selasa (24/5/2022).
Workshop tersebut mengupas tentang best practices yang dapat diimplementasikan oleh pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat untuk meningkatkan pembiayaan dalam mewujudkan transisi energi yang adil dan terjangkau, khususnya di negara berkembang.
Lebih lanjut Airlangga menuturkan, Indonesia mengambil bagian dalam mencapai phase down batu bara. Untuk itu, Airlangga kembali mengingatkan tugas penting generasi ini untuk mewariskan planet yang layak huni bagi generasi mendatang. Perlu dilakukan transformasi pada gaya hidup manusia, terutama di sektor energi yang mewakili 72 persen dari total emisi global.
Tidak hanya berfokus dengan proses transisi energi, Airlangga menegaskan pemerintah Indonesia juga memikirkan lapangan pekerjaan di sektor pertambangan batu bara yang akan terdampak dari transisi energi yang dilakukan.