Menteri ESDM Desak Freeport Percepat Proyek Smelter
JAKARTA, iNews.id - Menteri ESDM, Arifin Tasrif mendesak PT Freeport Indonesia (PTFI) mempercepat penyelesaian proyek smelter di Gresik, Jawa Timur. Progres pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian tambang itu dinilai lamban.
"Saya berharap proyek smelter PT Freeport ini bisa segera selesai, kita akan terus mendorong ini karena jika ini selesai, kita tinggal mendorong industri hilirnya supaya bisa berkembang," katanya melalui keterangan tertulis, Rabu (2/9/2020).
Proyek smelter PTFI ditargetkan selesai dalam lima tahun atau akhir 2023. Proyek tersebut diperkirakan menelan investasi sekitar 3 miliar dolar AS. Arifin menilai, proyek harus segera dituntaskan untuk mendukung program hilirisasi tambang.
Pernyataan itu disampaikan Arifin saat mengunjungi lokasi proyek smelter PTFI di Gresik. Dalam kesempatan tersebut, dia juga mengunjungi lokasi proyek Kilang Tuban, satu dari tujuh kilang yang ditugaskan pemerintah untuk dibangun PT Pertamina (Persero).
Arifin menilai, proyek ini juga perlu diselesaikan secepatnya karena sangat dinanti-nanti oleh pemerintah.
"Pemerintah juga terus mendorong percepatan Proyek Kilang Tuban. Saya berharap Proyek Kilang Tuban juga dapat berjalan sesuai jadwal yang telah direncanakan dan diharapkan, selesai pada tahun 2026, bahkan diharapkan dapat dilakukan percepatan," ucap Arifin.
Dalam rapat antara PTFI dan Komisi VII DPR sebelumnya, sejumlah legislator mengkritik permohonan PTFI menunda target penyelesaian smelter menjadi 2024. Mereka menilai PTFI sengaja menjadikan Covid-19 sebagai alasan untuk menunda.
Hingga Juli 2020, progres pembangunan smelter PTFI baru mencapai 5,58 persen, jauh dari target pemerintah 10,5 persen. Progres itu sudah termasuk pelaksanaan uji kelayakan (feasibility study), early work, front end engineering design (FEED), dan pekerjaan advance detail engineering sebesar 49 persen.
Editor: Rahmat Fiansyah