Meraup Berkah Madu Organik di Masa Pandemi

Fransisca menuturkan, saat ini gaya hidup masyarakat sudah mulai berubah ke arah hidup sehat. Orang-orang mulai mencari produk-produk alami yang berkualitas dan dapat dipercaya sumber bahan bakunya.
Pada April 2017, mulailah BeeMa Honey memasarkan tiga varian madu. Ternyata tanggapan pasar ketika itu sangat positif, sehingga perusahaan yang baru dirintis Fransisca tersebut mencoba mengembangkan varian lain. “Ke depan, kami juga akan merambah ke produk turunan yang lain yang konsepnya untuk kesehatan dan tentu saja organik dan natural,” ucapnya.
Seiring pergantian tahun, image dan reputasi yang didapatkan BeeMa Honey terus menanjak. makin banyaknya permintaan baik B2C (dari produsen langsung ke pembeli) maupun B2B (bisnis ke bisnis). Akhirnya, pada pertengahan 2019, Fransisca mendirikan PT agar dapat melakukan penetrasi pasar lebih jauh lagi untuk produk-produknya.
Saat ini, BeeMa Honey hanya mempekerjakan delapan karyawan di pabriknya. Meski tim tersebut masih terbilang kecil untuk skala industri kecil, produknya telah menembus pasar internasional.
Fransisca mengungkapkan, kegiatan ekspor BeeMa Honey awalnya dimulai dengan beberapa permintaan dari beberapa negara. Dari situ, dia akhirnya mengikuti pelatihan ekspor yang diselenggarakan Pendidikan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI).
“Dengan didukung oleh pemerintah, kami bisa mengikuti pameran-pameran berskala internasional seperti Trade Expo Indonesia , SIAL Interfood, dan beberapa exhibition lainnya,” kata dia.
Pada 2018, perusahaan ini sudah melakukan ekspor secara tidak langsung ke Dubai, Thailand, dan juga Singapura. Tahun ini, BeeMa Honey berambisi bisa menembus pasar Amerika, Malaysia, dan Jepang.