Perbankan China Berpotensi Rugi Rp5.280 Triliun karena Krisis Properti
"Jika mereka tidak membantu pengembang menyelesaikan proyek, mereka akan kehilangan lebih banyak lagi. Jika mereka melakukannya, itu tentu saja akan membuat pemerintah senang, tetapi mereka menambah eksposur mereka ke proyek-proyek real estate yang tertunda," katanya, dikutip dari Bloomberg, Selasa (2/8/2022).
Selain diguncang oleh hambatan dari pertumbuhan ekonomi yang melambat, gangguan Covid dan rekor pengangguran kaum muda yang tinggi, Beijing menempatkan stabilitas keuangan dan sosial sebagai prioritas utama. Upaya yang telah dipertimbangkan sejauh ini termasuk masa tenggang pembayaran hipotek dan dana yang didukung bank sentral untuk memberikan dukungan keuangan kepada pengembang.
Di sisi lain, bank diharapkan memainkan peran aktif dalam bailout negara.
Editor: Jujuk Ernawati