Perjalanan Gautam Adani: Pemuda DO Jadi Orang Terkaya ke-2 Dunia hingga Tuduhan Penipuan
Adani perdana masuk dalam daftar Orang Terkaya Dunia versi Forbes, dengan kekayaan bersih sebesar 9,3 miliar dolar AS pada 2008.
Pada Desember 2010, SEBI menyelidiki Adani Enterprises atas dugaan manipulasi saham pada 2004 dan 2005. Kemudian pada Mei 2011, Adani Enterprises menyewa terminal batu bara Abbot Point di Australia senilai 2 miliar dolar AS selama 99 tahun.
Sementara itu, dua anak perusahaan Adani Power diselidiki Directorate of Revenue Intelligence (DRI) atas dugaan harga yang terlalu tinggi atas impor peralatan pembangkit listrik pada Mei 2014, namun dihentikan pada Agustus 2017. Pada Maret 2016, lima perusahaan Adani dan lima perusahaan yang dipasok Adani diselidiki karena mengelembungkan nilai impor batu bara secara finansial.
Pada Juni 2018, perusahan energi terbarukan miliknya, Adani Green Energy go public di Bombay Stock Exchange. Perusahaan energi Prancis, TotalEnergies membeli 20 persen saham Adani Green Energy senilai 2 miliar dolar AS pada Januari 2021, di mana setahun sebelumnya juga telah membeli 37,4 saham Adani Gas senilai 714 juta dolar AS.
Adani Group berhasil memenangkan hak mengoperasikan enam bandara di India pada Juli 2019. Berkembangnya bisnis Adani sejumlah bidang dengan membuatnya menjadi orang terkaya kedua di dunia pada September tahun lalu, dengan kekayaan bersih mencapai 158 miliar dolar AS.
Dia pun terus melakukan ekspansi bisnis dengan menjadi pengendali saham produsen semen India Ambuja dan ACC pada September 2022. Uang yang dikeluarkan Adani Group untuk itu mencapai 6,5 miliar dolar AS. Dan pada Desember 2022, Adani Group membeli saham mayoritas di jaringan berita India NDTV.
Namun pada Januari tahun ini, Hindenburg Research merilis investigasi perusahaan Adani. Namun Adani menolak tudingan tersebut. Akibat dari masalah tersebut, sebulan kemudian Adani Enterprises terpaksa membatalkan penawaran umum lanjutan senilai 2,5 miliar dolar AS di menit terakhir.
Dan pada 2 Maret lalu, Mahkamah Agung India memerintahkan SEBI melakukan penyelidikan atas tudingan Hindenburg. Pada hari yang sama, firma manajemen aset yang berbasis di Florida, GQG Partners menginvestasikan dana senilai 1,9 miliar dolar AS di empat perusahaan Adani.
Editor: Jujuk Ernawati