Puluhan Kios di Tanah Abang Disegel, Ada yang Nunggak Sewa hingga Rp43 Juta
Tim iNews.id sudah berusaha melakukan konfirmasi terkait hal tersebut kepada Pengelola Blok B Pasar Tanah Abang dan Manajer Hubungan Masyarakat Perumda Pasar Jaya Agus Lamun, namun hingga berita ini diturunkan belum ada respons dari yang bersangkutan.
Salah seorang pedagang pakaian di Blok B Pasar Tanah Abang bernama Anggi menyebut omzet penjualannya berkurang hingga mencapai 90 persen. Hal itu karena banyaknya produk impor murah yang dijual di platform belanja online, seperti TikTok Shop.
"Para pedagang itu keluhkan omzet berkurang sampai 80-90 persen. Biasanya saya Rp40-50 juta, sekarang Rp1 juta saja sulit," ungkapnya.
Padahal menurutnya para pedagang sudah banting harga untuk mengimbangi produk impor dengan harga murah yang ada di platform-platform belanja online.
"Pokoknya sedih banget miris banget di Tanah Abang. Nggak ngerti juga bisa banting harga serendah itu. Kita sudah banting harga juga nggak laris-laris," tutur dia.
Hal tersebut juga diamini oleh Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki. Dia menduga penurunan omzet pedagang di Pasar Tanah Abang karena adanya arus produk impor yang dijual dengan harga sangat murah.
"Saya berkesimpulan produk yang dijual oleh mereka tidak bisa bersaing karena ada produk-produk impor yang dijual yang harganya sangat murah sekali," kata Teten.
Editor: Puti Aini Yasmin