Riset Indeks Bisnis UMKM Prediksi Resesi Indonesia Hanya 3 Persen, Dirut BRI: Indonesia Bisa Bertahan
Selain itu, musim hujan menyebabkan panen hortikultura sebagian busuk, nelayan sulit melaut, serta harga barang input (terutama pupuk) mahal dan langka di beberapa daerah.
Sejalan dengan kenaikan Indeks bisnisnya, sentimen pebisnis UMKM juga membaik signifikan. Hal ini berkaitan dengan kehidupan yang semakin normal pasca pandemi, aktivitas perekonomian yang semakin meningkat serta diikuti dengan daya beli masyarakat yang semakin pulih.
Sementara itu penghapusan PPKM, adanya event menjelang HBKN (bulan puasa) serta prospek ekonomi yang tetap baik dinilai akan memberikan dampak yang positif terhadap kinerja usaha debitur.
Tren omset usaha terus meningkat, bahkan semakin banyak di atas rata-rata sebelum pandemi. Hal ini tercermin dari 27,9 persen (kuartal IV 2022) pelaku UMKM yang menyatakan bahwa omset usahanya sudah di atas rata-rata sebelum pandemi, naik dibandingkan pada survei periode sebelumnya yang hanya sebanyak 16,2 persen.
Oleh sebab itu, sebagian besar pelaku UMKM meyakini kondisi usaha 2023 lebih baik dibandingkan 2022. Namun, ada beberapa faktor yang dikhawatirkan pelaku UMKM di 2023 yang bisa menghambat usahanya.
"Kenaikan suku bunga, resesi ekonomi dunia, kelangkaan barang input, kenaikan harga barang dan jasa, serta lanjutan Pandemi Covid-19, ini yang dikhawatirkan pelaku UMKM," tutur Sunarso.
Editor: Jeanny Aipassa