Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BPS Catat Inflasi November 0,17 Persen, Harga Pangan Stabil Jelang Akhir Tahun
Advertisement . Scroll to see content

Tahan Gejolak Inflasi, The Fed Kembali Naikkan Suku Bunga 75 Basis Poin

Kamis, 28 Juli 2022 - 06:57:00 WIB
Tahan Gejolak Inflasi, The Fed Kembali Naikkan Suku Bunga 75 Basis Poin
Kantor Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed). (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

Sebelumnya sejumlah pengamat memproyeksikan The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin, melanjutkan kenaikan yang sama pada pertemuan Juni lalu.

Gubernur The Fed, Jerome Powell, menegaskan langkah ini diambil demi menahan gejolak inflasi, mengingat indeks harga konsumen AS mengalami lonjakan cukup signifikan pada periode terakhir sebesar 9,1 persen yoy, yang notabene tertinggi sejak 1981.

Dengan suku bunga pinjaman yang tinggi, maka hal itu akan membuat warga AS akan membayar lebih mahal atas cicilan rumah, pinjaman mobil ataupun kredit bisnis sejenis.

Pada gilirannya, dengan kondisi seperti itu, maka konsumen kemungkinan akan mengurangi aktivitas peminjaman dan urusan belanja barang, yang diharapkan dapat mendinginkan ekonomi dan memperlambat laju inflasi. Namun, hal tersebut dikhawatirkan dapat memukul pertumbuhan ekonomi AS dan membawanya masuk dalam jurang resesi.

Sejumlah analis sebelumnya meyakini tanda-tanda bahwa ekonomi Paman Sam bakal melambat dan bahkan mungkin menyusut pada paruh pertama tahun ini.

Seiring hal itu, kekhawatiran terhadap Fed pun semakin menguat bahwa mereka akan bertindak lebih agresif yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan aktivitas ekonomi yang dapat menyebabkan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) dan meningkatnya pengangguran.

Sementara itu, lonjakan inflasi dan ketakutan akan resesi juga telah mengikis kepercayaan konsumen dan menimbulkan kecemasan publik terkait kondisi makro ekonomi. Hal tersebut juga mengirimkan sinyal waspada bagi negara-negara berkembang yang masih bergantung terhadap investasi asing yang menggunakan mata uang dolar.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut