Tekan Ketergantungan Impor, Mentan Dorong Peningkatan Produksi Kedelai Nasional
Ke depan, Syahrul meminta ada banyak pihak swasta ataupun offtaker yang sama-sama berjuang membangun pertanian Indonesia yang jauh lebih maju dan kuat sehingga nantinya mampu mengatasi setiap masalah baik yang diakibatkan krisis global maupun cuaca ekstrem El Nino.
"Tentu harapan dari petani nantinya ada offtaker-nya sehingga mendapat kepastian siapa pembelinya. Mudah-mudahan dengan langkah ini secara perlahan importasi kedelai yang cukup besar itu seperti arahan bapak presiden secara bertahap dapat kita penuhi dari dalam negeri," katanya.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan, pengembangan kedelai saat ini sudah menunjukkan hasil yang cukup baik, di mana produksi kedelai 2022 mencapai 300.000 ton yang dibarengi dengan penurunan impor dari 2,6 juta ton menjadi 2,3 juta ton.
"Pada 2023 dengan berbagai tantangan iklim El Nino kita tetap berupaya untuk mengejar luas tanam dan produksi dapat mencapai target" ucap Suwandi.
Meski demikian, menurutnya, pengembangan kedelai lokal sangat bergantung dan saling terkait dengan musim dan kesiapan benihnya. Oleh karena itu, benih yang disiapkan adalah benih unggul.
"Secara umum waktu yang tepat bertanam kedelai Mei hingga Juli dan di beberapa lokasi sebagian bertanam di Agustus-Desember. Tapi mengingat umur daya tumbuh benih kedelai relatif pendek dibandingkan benih padi dan jagung, maka penangkaran benih berlokasi harus di kawasan budidaya kedelai," tuturnya.
Editor: Aditya Pratama