MNC Energy Investments (IATA) Segera Gelar Rights Issue
Hary menuturkan, nilai tersebut hanya memperhitungkan dua perusahaan BCR yang saat ini sudah berproduksi. BCR merupakan perusahaan induk dari sembilan perusahaan batubara dengan IUP di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
"Jadi transaksinya 140 juta dolar AS, yang dinilai itu hanya dua perusahaan BSPC dan PMC, jadi dua IUP yang berproduksi,” kata dia.
Untuk diketahui, BSPC dan PMC sudah beroperasi dan aktif menghasilkan batu bara dengan kisaran GAR 2.800-3.600 kkal/kg. Dengan total area seluas 9.813 hektare, BSPC memiliki perkiraan total sumber daya 130,7 juta MT.
Sementara PMC memiliki 76,9 juta MT, dengan perkiraan total cadangan masing-masing sebesar 83,3 juta MT dan 54,8 juta MT. Sementara tujuh lainnya, PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE) dan PT Arthaco Prima Energi (APE), keduanya ditargetkan untuk memulai produksi batu bara dalam tahun ini.
Ditambah lagi, PT Energi Inti Bara Pratama (EIBP), PT Sriwijaya Energi Persada (SEP), PT Titan Prawira Sriwijaya (TPS), PT Primaraya Energi (PE), dan PT Putra Mandiri Coal (PUMCO) yang sedang disiapkan untuk beroperasi dalam satu atau dua tahun dari sekarang. Tujuh IUP dengan luas 64.191 ha ini memiliki estimasi total sumber daya sebesar lebih dari 1,4 miliar.
Editor: Aditya Pratama