DEN: Investasi PLTN 7 Juta Dolar AS per MW
"Energi nuklir sekarang sudah pada tahapan suatu energi yang mungkin dibuat aman. Jadi kalau dibuat aman maka menjadi sangat mahal dan sekarang sudah pada stage 3-3,5 ini sangat mahal sekali," ucapnya.
Salah satu pembangunan PLTN yang gagal seperti yang terjadi di Jepang di mana PLTN Fukushima I atau Fukushima Dai-ichi meledak saat gempa dan tsunami pada 11 Maret 2011. Hingga kini ledakan PLTN tersebut menyisakan radioaktif berkekuatan 5,1 mikro sievert per jam sementara normalnya hanya 0,05 mikro sievert per jam sehingga daerah tersebut tidak layak huni.
Namun, Jepang tidak kapok membangun PLTN meski sudah mengalami kerugian besar. Saat ini Jepang telah membangun dari awal dan diberinama Fukushima Daini. "Kenapa Fukushima rusak? Karena pompanya terendam air dan listriknya mati semua. Oleh karena itu, sekarang dibuat ketinggiannya jauh lebih tinggi daripada pembangkit itu (Fukushima Dai-ichi) dibuat back up berupa diesel genset yang khusus untuk 24 jam stand by mengatasi pompa-pompanya terendam air tetap bisa beroperasional," ujar dia.
Oleh karena itu, jika pemerintah ingin membangun PLTN maka membutuhkan roadmap dengan memperhatikan pembiayaan yang matang. Saat ini pihaknya tengah menyiapkan roadmap tersebut untuk mewujudkan pembangunan PLTN di dalam negeri.
"Kita kan sesuai dengan Rapat Paripurna DEN kita sedang menyiapkan roadmap-nya dengan segala macam pertimbangan sebetulnya kapan kita seyogyanya kita memasang energi nuklir," tuturnya.
Di era serba teknologi saat ini sudah saatnya pemerintah memikirkan sumber energi lainnya untuk memenuhi konsumsi energi masyarakat yang semakin banyak. Pasalnya, jika hanya mengandalkan energi fosil yang waktu pembaharuannya sangat lama tentu dalam waktu dekat akan segera habis tak bersisa.
Editor: Ranto Rajagukguk