Menilik Perbaikan dan Pemeliharaan Jalan di Luar Pulau Jawa, Peningkatan Besar pada Infrastruktur Tanah Air
Semua jalan ini selesai pada awal 1860-an. Para pekerja terlibat untuk membangun jalan-jalan ini terdiri dari kuli bebas yang disewa dan penduduk setempat melakukan corvée (herendiensten). Peningkatan kualitas dan kuantitas jalan setelah tahun 1848 sangat erat terkait dengan pengenalan penanaman dan pengiriman kopi wajib sistem, diimplementasikan tahun 1847.
Gagasan dasar dari sistem ini dituangkan dalam Surat Gubernur AV Michiels tanggal 1 November 1847. Setiap petani di daerah dengan iklim dan tanah yang cocok diperlukan untuk menanam dan memelihara setidaknya 150 pohon kopi. Semua kopi yang diproduksi di marmer ini harus dikirim ke pemerintah di gudang lokal, dibayar sesuai harga oleh pemerintah kolonial.
Gudang kopi pemerintah dibangun di hampir semua kabupaten di pantai barat. Sebagai imbalannya, petani menerima pembayaran tunai sesuai dengan harga yang telah ditentukan. Sementara itu, di Menado bagian jalan Pecinan dan jalan ke Jembatan Sinkil diperlebar dan dipanjangkan menjadi 450 meter. Selain itu, jalan utama ke Kampung Kokoh diperlebar dan diaspal sesuai Gouvernementsbesluit 1 Maret 1900 No. 32.
Perbaikan parsial di wilayah Sumatera juga dilakukan dari stasiun Loeboek Paku ke Seongei Putih juga dilakukan berdasarkan Gouvernementsbesluit 9 Agustus 1900 No. 30, peraturan pemerintah setempat. Setelah 1848, pemerintah melanjutkan untuk membangun beberapa sekolah menengah jalan.
Editor: Ranto Rajagukguk