Sri Mulyani Laporkan Defisit APBN Semester I 2020 Tembus Rp257,8 Triliun
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga Juni 2020 mencapai Rp257,8 triliun. Jumlah tersebut naik 90,7 persen dari defisit periode yang sama tahun lalu Rp135,1 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan, penyebab utama defisit itu karena pendapatan negara terkontraksi hingga 9,8 persen. Dia menyebut, pendapatan negara hanya mencapai Rp811,2 triliun, turun dari realisasi semester I tahun lalu yang sebesar Rp899,6 triliun.
"Ini sesuai estimasi kami di mana pendapatan negara akan minus sekitar 10 persen," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis (9/7/2020).
Dengan demikian, rasio defisit terhadap produk domestik bruto (PDB) tercatat 1,57 persen. Target defisit APBN 2020 diperlebar dalam Perpres Nomor 72 Tahun 2020.
Hal tersebut karena target belanja negara diperbesar menjadi Rp2.739,2 triliun, sedangkan pendapatan negara Rp1.699,9 triliun. Sri Mulyani memaparkan, realisasi pendapatan negara hingga semester I 2020 terdiri dari penerimaan perpajakan Rp624,9 triliun, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp184,5 triliun, dan penerimaan hibah Rp1,7 triliun.