Sri Mulyani Ungkap Biaya Transfer ke Daerah Bengkak, Ingatkan Jangan seperti Brasil dan Argentina

JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan selama dua puluh tahun terakhir biaya transfer ke daerah (TKD) dari APBN terus membengkak. Pada 2004, ia mengatakan TKD hanya sekitar Rp100 triliun.

Sayang, di tahun ini angkanya sudah mencapai Rp857 triliun. Bahkan, dalam RAPBN 2025 sudah dianggarkan lebih dari Rp900 triliun.

Baca Juga

Produk Mamin, Furnitur hingga Fesyen Indonesia Diminati AS

Bendahara negara itu menekankan kenaikan utang yang kerap ditanyakan juga sejalan dengan laju kenaikan belanja lain, termasuk dana yang ditransfer ke daerah. 

“DPD kan waktu itu juga menanyakan mengenai utang. Jadi melihat utang naik, tapi lupa melihat banyak yang lain juga naik, mungkin ini untuk menetralisir,” kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komite IV DPD RI, Jakarta, Senin (2/9/2024).

Baca Juga

Sri Mulyani Samakan Ilmu Ekonomi dengan Pacaran, Seperti Apa?

“Ini menggambarkan kenaikan lebih dari 9 kali lipat,” tutur dia.

Dengan kata lain, semenjak otonomi daerah diimplementasikan, Sri Mulyani mengatakan terjadi kenaikan transfer terus menerus.