Banyak yang Mulai Syuting, Ernest Prakasa Bikin Surat Terbuka untuk Pekerja Film

JAKARTA, iNews.id - Meskipun pandemi virus corona (Covid-19) masih terus berlangsung, namun beberapa industri yang sempat terhenti kini sudah kembali bergerak. Salah satunya industri film, di mana saat ini sudah ada beberapa yang mulai syuting untuk memproduksi film.

Kembali bergeraknya industri film merupakan kabar yang positif. Namun, hal itu menjadi perhatian aktor sekaligus sutradara Ernest Prakasa yang kembali mengingatkan tentang protokol kesehatan.

Baca Juga

Viral! Istri Kedua Diserang Netizen, Istri Sah Malah Membela: Dia Tidak Pantas Dihujat

“Teman-teman pekerja film tersayang. Kita patut gembira karna shooting sudah kembali marak. Kita jadi bisa punya kegiatan yang menyenangkan sekaligus menghasilkan,” tulis pria yang juga stand-up comedian itu di Instagramnya, Jumat (14/8/2020).

Dalam postingan di Instagramnya itu, pria 38 tahun ini menuangkan kekhawatirannya jika protokol kesehatan tak diterapkan di lokasi syuting.

“Tentunya kita ingin, keadaan terus membaik. Tapi saya kuatir. Kalo kita tidak waspada, keadaan bisa berbalik. Saya banyak mendengar cerita maupun menyaksikan langsung, betapa sulitnya menegakkan disiplin protokol kesehatan,” tulisnya.

Salah satu protokol kesehatan yang menjadi perhatiannya adalah penggunaan masker.

“Saya paham masker itu nggak nyaman. Boleh lah sesekali kita lepas saat berada di outdoor & physically distant. Tapi kalo lagi shooting & saling berdekatan, dipake terus yuk? Harga ketidaknyamanannya sepadan kok sama resiko yang sedang coba kita hindari,” tulis sutradara dan aktor Cek Toko Sebelah itu.

Dalam keterangan fotonya itu, Ernest mengajak para pekerja film untuk saling mengingatkan agar tak menyesal di kemudian hari.

“Saya ingin mengajak kita semua untuk terus saling mengingatkan. Mending bikin kesel daripada nanti nyesel. Mending dikatain paranoid daripada positif covid,” tulisnya.

Tak hanya dibagikan di Instagram, tulisan itu pun dibagikan juga di Twitternya. “Surat terbuka saya untuk para pekerja film tanah air,” tulis Ernest.

Editor: Tuty Ocktaviany