Siapa pun Bisa Mencintai Sastra, Happy Salma: Tidak Harus Jadi Penulis
JAKARTA, iNews.id – Happy Salma sukses memproduseri pertunjukan teater “Perempuan Perempuan Chairil”. Lewat kreativitasnya itu, Happy Salma ini sastra bisa dinikmati lebih luas lagi oleh masyarakat. Menurutnya, siapa pun bisa mencintai sastra, tidak harus menjadi penulis atau wartawan.
Kisah cinta penyair Chairil Anwar berhasil dibawa ke panggung Teater Jakarta di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Sabtu 11 November 2017. Dibuka dengan kesunyian monolog Reza Rahadian sebagai sosok penyair kurus itu, kemudian ditutup dengan tepuk tangan dan sorak-sorai penonton.
Begitulah pertunjukan “Perempuan Perempuan Chairil” yang diproduseri seorang aktris Indonesia, Happy Salma. Berada di belakang layar, membuatnya membawa kisah-kisah dari buku sastra ke pentas teater seperti Nyai Ontosoroh, Ronggeng Dukuh Paruk, Roro Mendut, dan yang baru-baru ini, Bunga Penutup Abad diadaptasi dari novel Pramoedya Ananta Toer.
Seakan tak habis-habis menampilkan wajah Indonesia melalui karya sastra yang divisualisasikan melalui seni teater, Happy Salma kembali membawa sosok penyair kurus yang pesonanya masih sangat melekat di dunia persajakan Indonesia. Siapa lagi jika bukan Chairil Anwar, yang sebagian dari kita mengenal nama itu lewat film “Ada Apa dengan Cinta” (AADC).
Lagi pula, bukan tanpa alasan Happy Salma membangkitkan kembali karya-karya sastra lama untuk dimasukkan ke sebuah pentas teater.