Siapa pun Bisa Mencintai Sastra, Happy Salma: Tidak Harus Jadi Penulis
Sementara itu, pentas “Perempuan Perempuan Chairil” mengisahkan tentang empat perempuan istimewa di hidup penyair yang terkenal dengan sajak "AKU" tersebut. Di antaranya ada Ida Nasution, Sri Ajati, Sumirat atau Mirat, dan perempuan yang dinikahinya, Hapsah Wiriaredja. Keempat perempuan tersebut, diperankan oleh aktris film dan teater seperti Marsha Timothy sebagai Ida, Chelsea Islan sebagai Sri, Tara Basro sebagai Mirat, dan Hapsah yang diperankan oleh Sita Nursanti.
Di pentas itulah, Reza beradu akting dengan keempat lawan mainnya yang berbeda karakter dalam penokohan tersebut. Ida yang pendebat dan intelektual, Sri yang sopan dan cerdas, Mirat yang penuh kasih membara, dan Hapsah yang polos.
Tak hanya karakter dan pembawaan yang kuat masing-masing pemeran di atas panggung, dialognya pun terasa apik, serius, namun jenaka, ditulis oleh tiga penulis kawakan seperti Hasan Aspahani, Ahda Imran, dan Agus Noor yang merangkap sebagai sutradara.
Kemudian kesunyian dan kesepian seorang Chairil Anwar bersama perempuan-perempuannya itu, tambah hanyut melalui lagu-lagu yang dinyanyikan oleh kelompok musisi Jakarta, White Shoes & The Couples Company. Dan satu hal tentang cinta yang dinukil dari dramaturgi empat babak ini adalah, "Cinta merupakan bahaya yang lekas jadi pudar."
Editor: Tuty Ocktaviany