13 Macam Metode Kontrasepsi yang Perlu Diketahui
Diafragma
Diafragma merupakan kontrasepsi barrier yang terbuat dari karet dan diletakkan di bagian mulut rahim wanita. Kontrasepsi ini bekerja dengan menghambat masuknya sel sperma ke dalam rahim.
Metode kontrasepsi diafragma memiliki kekurangan, yakni tidak bisa memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual.
Lalu saat haid, kontrasepsi ini harus dilepas. Apabila ingin memasangnya lagi, kamu harus berkonsultasi ke dokter.
Kelebihannya, harga kontrasepsi diafragma cukup terjangkau. Pada pemakaian umum, ‘kegagalan’ diafragma mencapai 21 kehamilan per 100 wanita per tahun.
Artikel lainnya:https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3647561/efek-samping-kebanyakan-minum-pil-kontrasepsi-darurat
Spermisida
Spermisida adalah kontrasepsi barrier yang mengandung zat kimia nonoxynol-9. Zat nonoxynol-9 bekerja dengan cara mematikan sel sperma dan mencegah terjadinya kehamilan.
Kelebihan metode ini harganya cukup terjangkau dan mudah digunakan. Sedangkan kekurangannya, terdapat durasi waktu pemakaian sebelum melakukan hubungan seksual.
Tingkat kegagalan spermisida sangat tinggi jika tidak digunakan sesuai dengan aturan pakai. Penggunaan spermisida untuk mencegah kehamilan juga harus disertai pemakaian kondom.
Cervical Cap
Cervical cap adalah salah satu jenis kontrasepsi barrier yang digunakan bersama dengan spermisida untuk menutup jalan sperma menuju rahim.
Kelebihan kontrasepsi ini adalah memiliki harga yang cukup terjangkau dan bisa digunakan hingga dua kali.
Kekurangannya, pemasangan cervical cap harus dilakukan oleh dokter, mesti dilepas saat haid, dan tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual.
Pil KB
Pil KB merupakan jenis kontrasepsi hormonal yang paling sering digunakan. Di dalam pil KB mengandung hormon progestin dan estrogen. Cara kerja metode kontrasepsi ini dengan menghambat ovulasi.
Kelebihan pil KB dengan kontrasepsi lainnya adalah memiliki tingkat efektivitas yang tinggi.
Lalu kekurangannya adalah tidak dapat mencegah penyakit menular seksual, serta bisa menimbulkan efek samping seperti keluar bercak darah dari vagina dan peningkatan tekanan darah.
Terdapat sekitar 7 kehamilan per 100 wanita per tahunnya dengan pemakaian pil KB yang menjadi praktik umum.
Suntik KB
Suntik KB merupakan alat kontrasepsi hormonal. Di dalam suntik KB terkandung hormon progestin untuk menghentikan terjadinya ovulasi. Terdapat dua jenis suntik KB, yaitu suntik KB yang dilakukan setiap satu bulan dan setiap tiga bulan.
Cara kerja suntik KB per bulan adalah dengan menghambat ovulasi. Metode kontrasepsi ini menyebabkan 3 kehamilan per 100 wanita per tahun.
Sementara, suntik KB tiga bulan sekali menyebabkan lendir di area mulut rahim menebal, sehingga sel sperma tidak dapat masuk dan membuahi sel telur. Efektivitasnya adalah 4 kehamilan per 100 wanita per tahun.
Kelebihan suntik KB, tingkat efektivitasnya tinggi dan lebih praktis dibandingkan pil KB. Sedangkan kekurangannya adalah tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual dan kerap membuat siklus menstruasi jadi tidak teratur.
Kamu juga harus melakukan kunjungan rutin ke dokter sesuai dengan jadwal suntik KB yang telah ditentukan.
Implan
KB implan merupakan alat kontrasepsi hormonal yang bekerja dengan mengeluarkan hormon progestin. KB implan akan dimasukkan ke dalam atau bawah kulit di lengan bagian atas. Cara kerjanya yaitu dengan menebalkan lendir di area mulut rahim.
KB implan ini sangat efektif dengan tingkat kegagalan 0,1 kehamilan per 100 wanita per tahun dan bisa memberikan perlindungan sampai 3 tahun.
Sedangkan, kekurangan dari KB implan adalah membuat siklus menstruasi menjadi tidak teratur, tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual, dan biayanya relatif mahal.
Cincin Vagina
Cincin vagina adalah metode kontrasepsi yang diletakkan di dalam vagina. Cara bekerjanya dengan melepaskan hormon tertentu yang akan menghambat ovulasi. Efektivitasnya adalah 7 kehamilan per 100 wanita per tahun.
Kelebihan kontrasepsi ini adalah membuat siklus menstruasi menjadi lebih lancar dan hanya perlu diganti sebulan sekali.
Yang menjadi kekurangan, cincin vagina tidak bisa memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual dan harganya relatif mahal.
IUD atau Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)
Kontrasepsi jenis ini digunakan dengan memasukkan alat berbentuk huruf “T” ke dalam rahim. Metode kontrasepsi ini efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan selama jangka waktu 5 hingga 10 tahun.
Pada tipe AKDR yang berbahan tembaga, cara kerjanya dengan merusak sperma. Efektivitasnya adalah 0,8 kehamilan per 100 wanita per tahun.
Terdapat pula tipe AKDR yang mengandung hormon, bekerja dengan menebalkan lendir serviks sehingga mencegah bertemunya sperma dan sel telur. Efektivitasnya 0,7 kehamilan per 100 wanita per tahun.
Kelebihan dari IUD adalah durasi penggunaannya bisa mencapai 5 tahun. Sedangkan kekurangannya, IUD dapat bergeser keluar dari tempatnya sehingga menimbulkan rasa nyeri, tidak nyaman, dan keluar bercak darah dari vagina.
Kontrasepsi Operatif
Bagi yang tidak lagi ingin memiliki anak, kamu dapat memilih metode kontrasepsi mantap atau sterilisasi. Kontrasepsi jenis ini dapat berupa operasi tubektomi untuk wanita dan operasi vasektomi untuk pria.
Dengan tubektomi, ‘jalan’ sel telur akan dipotong sehingga tidak dapat bertemu sperma. Sementara, dengan vasektomi ‘jalan’ sel sperma akan dipotong sehingga air mani yang keluar tidak mengandung sperma.
Kelebihan metode ini adalah memberikan tingkat perlindungan tinggi (0,15 kehamilan untuk vasektomi dan 0.5 kehamilan untuk tubektomi, per 100 wanita per tahun).
Sedangkan kekurangannya adalah membutuhkan biaya yang sangat mahal karena termasuk operasi besar.
Baca Juga
Setiap metode kontrasepsi memiliki keuntungan dan kerugiannya masing-masing. Ada indikasi, efektivitas, dan efek samping yang berbeda-beda.
Karena itulah, sangat penting untuk mendiskusikan pemilihan metode kontrasepsi secara langsung dengan dokter.
Pemikiran dan perencanaan yang matang dalam menentukan jenis kontrasepsi yang paling sesuai bagi kamu dan pasangan adalah kunci keberhasilan program Keluarga Berencana.
Jika kamu masih punya pertanyaan mengenai topik ini, jangan ragu konsultasi dengan dokter via Live Chat di aplikasi KlikDokter. Mari #JagaSehatmu selalu!
Editor: Dyah Ayu Pamela