Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : PTUN Bebaskan Sanksi Promotor Disertasi Bahlil, UI: Ini Bukan Ranahnya Perdata
Advertisement . Scroll to see content

Cegah Diabetes, Pakar Ekonomi UI Dukung Penerapan Cukai Minuman Berpemanis

Minggu, 22 Desember 2024 - 10:09:00 WIB
Cegah Diabetes, Pakar Ekonomi UI Dukung Penerapan Cukai Minuman Berpemanis
Pakar Ekonomi UI Telisa Aulia Felianty mendukung kebijakan pemerintah menerapkan cukai minuman berpemanis dalam kemasan. (Foto: iNews/Kastolani)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.idPakar Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Telisa Aulia Felianty mendukung rencana pemerintah yang akan menerapkan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK). Kebijakan itu dinilai sangat baik untuk mendukung program Indonesia sehat. Sebab, salah satu masalah utama tingginya kematian di Indonesia dipicu diabetes.

“Rencana kenaikan cukai minuman berpemanis oleh pemerintah dalam hal ini kemenkeu sangat bagus ya utamanya untuk mendorong perilaku sehat masyarakat Indonesia. Kita tahu, bahwa penyakit diabetes ini menduduki posisi tertinggi kematian di Indonesia yang disebabkan gaya hidup minuman instan berpemanis,” kata Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia tersebut dalam diskusi bertajuk Analisa Cukai Minuman Berpemanis di Heritage Center Antara, Jakarta, Kamis (19/12/2024).

Dia menjelaskan, rencana pemerintah yang bakal menerapkan cukai pada minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) pada 2025 mendatang tujuannya sangat baik. Pertama, untuk menciptakan masyarakat Indonesia lebih sehat. Sebab, saat ini kalangan muda dan anak-anak Indonesia banyak yang terkena penyakit diabetes. Selain itu, mengurangi konsumsi gula dan mengendalikan konsumsi gula dan pemanis yang berlebihan serta menekan angka impor gula.

“Produk minuman kemasan yang beredar saat ini kan banyak mengandung pemanis buatan. Contohnya susu kental manis isinya ternyata bukan susu semua, tapi lebih banyak gula dan krimmer. Nah, PP Nomor 28 tahun 2024 ini bisa untuk mencegah beredarnya minuman berpemanis di pasaran,” ujarnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut