Kenali Faktor Risiko Kanker Usus, Mulai dari Genetik hingga Jenis Kelamin
Riwayat penyakit usus tertentu
Penyakit radang usus seperti Crohn’s disease dan kolitis ulserative merupakan kondisi pada usus besar yang mengalami peradangan dalam jangka waktu lama. Hal ini juga menjadi salah satu faktor risiko kanker usus.
Penderita penyakit tersebut yang sudah bertahun-tahun, terutama jika tidak diobati, sering mengalami displasia. Itu merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan sel-sel di lapisan usus besar atau rektum yang terlihat tidak normal, tetapi bukan sel kanker. Sel yang displasia inilah yang bisa berubah menjadi kanker.
Usia
Ketika memasuki usia tua, tentunya segala sistem di tubuh akan menurun. Seperti fungsi dan sel yang mampu menghambat terjadinya kanker. Menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2015, orang dengan usia di atas 45 tahun memiliki peningkatan risiko terjadinya kanker kolorektal. Terlebih bagi orangtua di atas usia 65 tahun.
Jenis kelamin dan ras
Jenis kelamin dan ras juga menjadi salah satu faktor risiko kanker usus. Kanker kolorektal diketahui lebih banyak menyerang pria daripada perempuan. Sementara itu, dari segi ras, orang Afrika-Amerika dan Eropa Timur menjadi ras dengan risiko kanker kolorektal paling tinggi di dunia.
Makanan
Orang yang tidak suka makan sayur dan buah yang mengandung serat tinggi rentan mengalami perlukaan dan polip kolorektal, sehingga meningkatkan risiko kanker kolorektal. Selain itu, makanan tinggi lemak seperti daging merah, jeroan dan daging olahan seperti kornet, sosis, serta burger meningkatkan risiko kanker usus. Apalagi, jika jenis makanan tersebut digoreng menggunakan minyak dengan suhu tinggi atau dibakar. Bagian gosong berwarna hitam pada makanan yang dibakar tersebut merupakan zat karsinogenik yang memicu terjadinya kanker.