Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cuaca Panas Ekstrem Jadi Ancaman Serius untuk Anak-Anak, Dehidrasi hingga DBD!
Advertisement . Scroll to see content

Gizi Buruk Tingkatkan Risiko Anak Meninggal karena Covid-19

Minggu, 14 Juni 2020 - 21:52:00 WIB
Gizi Buruk Tingkatkan Risiko Anak Meninggal karena Covid-19
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) diminta tidak mengabaikan masalah gizi anak di tengah Covid-19. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

"Anak-anak Indonesia terperangkap dalam lingkaran setan siklus kekurangan gizi dan anemia yang meningkatkan kerentanan mereka terhadap virus corona," kata pria yang akrab disapa dr Yuri itu.

Agus menambahkan, dengan berhentinya aktivitas Posyandu karena pandemi Covid-19, maka pemantauan gizi anak terganggu, dan sebagai otoritas kesehatan di Indonesia, Kemenkes harus membuat terobosan. “Tidak cukup pantauan dilakukan melalui WhatsApp group seperti yang dilakukan saat ini oleh otoritas kesehatan,” ujarnya.

Pengamat dan aktivis kesehatan DR Dr Tubagus Rachmat Sentika, SpA, MARS, mengapresiasi tekad pemerintah dalam menurunkan angka stunting yang menjadi salah satu indikator masalah gizi anak Indonesia. Namun, Rachmat mengkritisi kurangnya infrastruktur regulasi di Kementerian Kesehatan dalam penanganan masalah stunting secara menyeluruh.

Meskipun Kemenkes telah menerbitkan aturan tentang Tata Laksana Gangguan Gizi Akibat Penyakit melalui Permenkes 29 tahun 2019, namun implementasinya masih belum berjalan dengan baik.

“Aturan tersebut jelas sekali menyebutkan bahwa penanganan stunting harus dilakukan melalui survailans dan penemuan kasus oleh Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan selanjutnya bila ditemukan gangguan gizi baik gizi buruk, gizi kurang, kurus, alergi atau masalah medis lainnya harus diberikan Pangan Khusus Medis khusus (PKMK),” kata Deputi Menko PMK periode 2014-2016 itu.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut