Jangan Sepelekan Dekubitus pada Lansia, Kenali Dampak dan Pencegahannya
Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia Kementerian Kesehatan Nida Rohmawati mengatakan, bertepatan dengan peringatan Hari Lanjut Usia Nasional ke 2024 dengan mengusung tema Kesehatan “Lansia sehat dan berdaya untuk Indonesia Emas” menekankan pentingnya peran keluarga dan tenaga kesehatan dalam perawatan lansia terutama yang memerlukan perawatan jangka Panjang untuk pencegahan dekubitus.
"Upaya peningkatan derajat kesehatan lansia akan menjadikan lansia lebih berdaya guna sehingga dapat berkontribusi bagi kemajuan bangsa," kata dr Nida Rohmawati.
Menurut dia, Kementerian Kesehatan telah melakukan upaya untuk meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan dan peningkatan peran keluarga melalui penerbitan berbagai panduan dan juknis, berbagai kegiatan orientasi dan seminar terkait perawatan jangka panjang bagi lansia sebagai salah satu respons menghadapi aging population.
"Meski begitu, inisiatif ini tidak cukup jika hanya dilakukan oleh Pemerintah saja, tetapi juga memerlukan dukungan dari sektor swasta," ujarnya.
Terkait risiko terjadinya luka dekubitus, dr Rinadewi Astriningrum perwakilan dari Kelompok Studi Dermatologi Geriatri Indonesia (KSDGI) mengatakan, lansia dengan kondisi tirah baring yang mobilitasnya terbatas memiliki risiko terkena luka dekubitus lebih tinggi karena adanya tekanan pada area tubuh yang sama dalam jangka waktu yang lama.