Jangan Sepelekan Kebas dan Kesemutan yang Berulang, Awas Gula Tinggi
JAKARTA, iNews.id - Neuropati merupakan salah satu gangguan saraf di tubuh yang sangat mengganggu. Biasanya, penyakit saraf ini muncul dengan ditandai nyeri, kesemutan, kram otot, hingga susah buang air kecil.
Penyebab neuropati bermacam-macam, bisa berupa cedera atau penyakit tertentu, seperti diabetes. Gangguan ini juga bisa terjadi sejak lahir. Oleh karena itu, pengobatan untuk neuropati juga akan disesuaikan dengan penyebabnya.
Meski begitu, kondisi ini seringkali tidak disadari sejak awal karena gejalanya yang masih dianggap remeh. Untuk itu, dalam rangka memperingati Hari Diabetes Sedunia yang jatuh pada 14 November 2021, Procter & Gamble (P&G) Health ingin meningkatkan kesadaran akan gejala neuropati diabetic seperti kebas dan kesemutan yang harus diwaspadai dan dideteksi sedini mungkin.
Dokter konsultan endokrinologi, metabolik dan diabetes Tri Juli Edi Tarigan mengatakan, neuropati adalah kondisi gangguan saraf tepi dengan keluhan tertentu. Penyebabnya bisa beragam tapi yang paling banyak adalah karena kadar gula tinggi atau neuropati diabetik.
Menurut dr Tri Juli, gejalanya mulai dari kebas, kesemutan, mati rasa, nyeri, rasa tebal, rasa berpasir, rasa dingin, panas, terbakar, hingga yang paling berbahaya adalah hilangnya sensitivitas proteksi sehingga tidak bisa merasakan ketika terluka.
"Ini bisa mengakibatkan luka atau cidera yang dapat berujung pada amputasi," kata dr Tri Juli melalui keterangannya belum lama ini.
Dia melanjutkan, kebas dan kesemutan bisa jadi merupakan gejala awal dan tidak boleh diabaikan. Jika berulang, sebaiknya segera periksa ke dokter, karena mungkin saja Anda tidak sadar sudah menderita diabetes dan sudah mengalami komplikasi.
"Deteksi dini akan membantu pasien mendapatkan penanganan sejak awal, sebelum terjadi kerusakan saraf yang semakin parah. Salah satu cara mengurangi gejala neuropati dengan latihan fisik atau berolahraga, serta mengonsumsi vitamin untuk saraf jika perlu," kata dia.