Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ingatkan Bahaya Rokok, Yayasan Kanker Indonesia: Jangan Percaya Opini! 
Advertisement . Scroll to see content

Kajian Ilmiah Ungkap Cara Kurangi Bahaya Penyakit Degeneratif lewat Layanan Telemedis

Jumat, 27 Agustus 2021 - 15:51:00 WIB
Kajian Ilmiah Ungkap Cara Kurangi Bahaya Penyakit Degeneratif lewat Layanan Telemedis
Konsep harm reduction bisa kurangi permasalahan kesehatan (Foto: Institut catala de retina)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pandemi Covid-19 telah berlangsung lebih dari satu tahun di Indonesia. Bahkan, dampak terhadap kesehatan dirasakan oleh masyarakat.

Maka itu, penting melakukan strategi dengan mengenal konsep harm reduction atau pengurangan bahaya, guna memperbaiki kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.

Salah satunya mengurangi bahaya penyakit degeneratif seperti jantung, kanker, paru-paru, dan lainnya. Deretan penyakit ini dinilai menyebabkan kematian terbanyak di seluruh dunia.

Lantas, apa itu konsep harm reduction? Berikut ulasannya dirangkum pada Jumat (27/8/2021).

Topik mengenai harm reduction menjadi salah satu pembahasan dalam seminar Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia (PIT IAI) 2021. 

Tema yang diusung adalah “Advokasi Pengurangan Bahaya untuk Penanganan Perilaku Berisiko Melalui Layanan Telemedis”. Acara ini diselenggarakan secara daring di Jakarta, berkolaborasi antara IAI dan Koalisi Indonesia Bebas TAR.

Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Ardini Raksanagara menjelaskan, pandemi Covid-19 telah mendorong permasalahan baru terhadap kualitas kesehatan manusia di Indonesia. Sebabnya, selama pandemi, masyarakat kerap melakukan perilaku berisiko, seperti konsumsi rokok, alkohol dan obat-obatan, kebiasaan makan yang buruk dan tidak teratur, hingga jarang berolahraga.

Untuk memperbaiki kualitas kesehatan, maka konsep pengurangan bahaya perlu disosialisasikan secara masif di Indonesia. 

“Konsep pengurangan bahaya (harm reduction) perlu disosialisasikan untuk mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat akibat perilaku berisiko yang dilakukan selama pandemi ini. Konsep ini sudah lazim diaplikasikan di negara-negara maju, dengan menggunakan produk yang dapat menekan risiko kesehatan ke tingkat serendah mungkin," kata Ardini dalam keterangan resminya. 

Dia menjelaskan, dengan konsep ini negara-negara maju dapat memperbaiki kualitas kesehatan masyarakatnya dan menunjukkan dampak yang positif, sehingga dapat juga diterapkan di Indonesia.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut