Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : MNC Peduli Gelar Donor Darah dan Galang Dana untuk Korban Bencana Sumatera
Advertisement . Scroll to see content

Kenali Gejala Kanker Ovarium, Tandanya Kembung hingga Nyeri Pinggul

Minggu, 30 Mei 2021 - 05:16:00 WIB
Kenali Gejala Kanker Ovarium, Tandanya Kembung hingga Nyeri Pinggul
Kenali gejala kanker ovarium (Foto: FierceBiotech)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kanker ovarium kerap tidak terdeteksi bagi kebanyakan perempuan. Tanpa disadari, kanker ini telah menyebar di dalam panggul dan perut. Jika sudah pada stadium akhir, kanker ovarium akan sulit diobati.

Minimnya informasi dan pengetahuan masyarakat mengenai kanker ovarium, dibandingkan kanker payudara ataupun kanker serviks yang termasuk kanker pada perempuan, menjadi salah satu penghambat upaya pencegahan dan pendeteksian dini.

Padahal kanker ovarium merupakan penyebab kematian nomor 8 akibat kanker pada perempuan di seluruh dunia. Di Indonesia, kanker ovarium berada di peringkat 3 dari sisi insiden dan tingkat kematian untuk penyakit kanker pada wanita.

Enam faktor risiko kanker ovarium yaitu memiliki riwayat kista endometriosis, ada riwayat keluarga yang menderita kanker ovarium dan kanker payudara, mengalami mutasi genetik (contoh BRCA), angka paritas rendah, gaya hidup buruk dan pertambahan usia.

Empat tanda kanker ovarium adalah kembung, nafsu makan berkurang, sering buang air kecil, dan nyeri panggul atau perut. Pada umumnya kanker ovarium tidak disertai gejala pada stadium awal.

Ketua Himpunan Onkologi dan Ginekologi Indonesia (HOGI), Prof. DR. dr. Andrijono, Sp.OG(K) mengatakan, setiap perempuan perlu mewaspadai ancaman kanker ovarium dengan mengenal faktor risiko dan deteksi dini kanker ovarium. Gejala kanker ovarium sering kali disalahartikan dengan gejala penyakit lain, sehingga sering luput dari perhatian dan baru ditemukan ketika telah mencapai stadium lanjut. 

"Padahal jika dideteksi lebih awal, kanker ovarium dapat ditangani. Tapi faktanya 20 persen dari kanker ovarium yang terdeteksi pada stadium awal, 94 persen pasien stadium awal ini akan dapat hidup lebih dari 5 tahun setelah didiagnosis," kata Prof Andrijono, melalui keterangan virtualnya.

Lebih lanjut Prof Andrijono mengatakan, PAP Smear tes tidak dapat mendeteksi kanker ovarium dan tidak ada gejala spesifik sebagai penanda awal. Oleh karena itu Kampanye 10 Jari akan membantu perempuan Indonesia lebih waspada terhadap kanker ovarium. 

Segera ke dokter, jika memiliki salah satu dari enam faktor risiko dan salah satu dari empat gejala kanker ovarium. 

Dia menjelaskan, HOGI mengapresiasi sinergi dengan AstraZeneca dan CISC dalam upaya meningkatkan kesadaran perempuan Indonesia terhadap kanker ovarium. Harapannya semakin banyak perempuan yang melakukan deteksi dini kanker ovarium dan memiliki harapan hidup yang lebih baik.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut