Kenali Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi dan Kemungkinan Penanganan Tanpa Operasi
"Skrining ketiga adalah skrining klinis rutin pada hari pertama kehidupan dan sebelum bayi dipulangkan dari rumah sakit," ujar dr Radityo.
Lalu, apa yang bisa dilakukan orangtua saat tahu bayinya ternyata mengidap PJB?
Dokter Radityo merekomendasikan untuk memilih intervensi non bedah. Tindakan ini jauh dari kata menyeramkan, sebab berbeda dengan tindakan bedah. "Pada intervensi non-bedah, tidak ada atau skar yang terlihat sangat kecil sekali. Kemudian, tindakan ini pun menurunkan mortalitas dan morbiditas pasien," katanya lagi.
Bukan hanya itu, intervensi non-bedah pada pasien PJB juga secara keseluruhan menurunkan biaya pengobatan. Sejauh ini dikatakan biayanya rendah jika dibandingkan dengan tindakan bedah.
"Ini bisa terbaca dari waktu inap di rumah sakit yang singkat, karena hari ini tindakan besok bisa pulang. Beda dengan pasien bedah yang memerlukan 5 hingga 10 hari perawatan pascaoperasi. Lalu soal alat-alat tindakan yang lebih simple berbeda dengan bedah," tutur dr Radityo.
Hal yang jadi pertanyaan sekarang, apakah bayi dengan PJB bisa menerima tindakan intervensi non-bedah ini?
"Saat ini teknologi semakin canggih dan memungkinkan bayi dengan berat 3 kilogram untuk dilakukan intervensi non-bedah. Bahkan, teknik intervensi non bedah dengan zero fluoroscopy menjadi alternatif yang menjanjikan karena nihil radiasi dan ini sangat bermanfaat bagi semua pasien, khususnya pasien anak kecil maupun ibu hamil," kata dr Radityo lagi.
Editor: Dyah Ayu Pamela