Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Insight Talks Digelar di Unsoed, Mahasiswa Dibekali Pengetahuan Deteksi Scam
Advertisement . Scroll to see content

Ketahui Cara Sederhana agar Anak Terhindar dari Paparan Pornografi

Rabu, 27 Juli 2022 - 20:03:00 WIB
Ketahui Cara Sederhana agar Anak Terhindar dari Paparan Pornografi
Cara agar anak terhindar dari paparan pornografi (Foto: 9news)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ancaman paparan pornografi pada anak terbilang tinggi. Pasalnya, anak saat ini sudah bisa mengakses internet lewat gawai yang diberikan orang tua. 

Maka itu, penting peran orang tua mencegah agar anak terjerat dari paparan pornografi. Salah satunya mengawasi penggunaan media sosial.

CEO Ate Fulawan Production Bayu Satria mengatakan, upaya pemerintah memblokir situs-situs yang mengandung unsur pornografi di internet belum cukup untuk melindungi anak-anak dari pengaruh negatif. Maka itu dibutuhkan dukungan kampanye penggunaan internet sehat dari orang tua dan berbagai pihak masih sangat diperlukan. 

Dia mencontohkan, dukungan para tokoh atau influencer dengan terus membuat konten positif serta membantu penyebarannya, orang tua juga dapat berperan dengan memberikan pemahaman penggunaan internet dan media sosial bagi anak. Selain itu, komunikasi orang tua dan anak harus diperkuat sehingga dapat mengarahkannya ketika menggunakan gawai. 

"Dunia internet sangat luas, jadi gunakanlah dengan baik dan bijak. Berikan konten-konten positif yang bisa membangun banyak orang, dan bisa meng-influence (memengaruhi) banyak orang dengan hal-hal sederhana yang kamu punya," ujar Bayu Satria belum lama ini. 

Menurutnya, adapun cara sederhana mengajak anak untuk membuat konten yang bagus, misalnya, tata cara make-up dengan bagus, hingga membuat alat permainan dengan barang-barang bekas. "Ayo tunjukkan kreativitasmu dan ajaklah orang-orang untuk melakukan hal yang sama," kata dia.

Sekretaris Masyarakat Anti Fitnah Indonesia Surabaya Raya & Relawan Pengurangan Risiko Bencana Diana Dewi Damayanti mengatakan, persoalan yang menjadi ancaman bagi anak adalah dalam transformasi digital

Menurutnya, pandemi Covid-19 memaksa orang tua untuk menggunakan waktu bekerja lebih banyak sehingga mengurangi masa kebersamaan dengan keluarga, selain itu aktivitas fisik anak di luar ruangan juga terganggu yang mengakibatkan mereka lebih sering bermain dengan gawai. 

Menurut dia, berdasarkan survei Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) pada 2021 banyak anak yang ditemukan telah menjadi korban pornografi nonkontak atau melalui media digital dengan pendekatan grooming maupun sexting. 

Bahkan, data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPI) menunjukkan terdapat 526 anak yang telah menjadi korban atau sebagai pelaku pornografi maupun kejahatan digital. 

"Jadi, terpapar pornografi di internet bukan berarti anak hanya menjadi penonton dengan melihat video atau gambar porno, tapi bisa juga anak tersebut menjadi pelaku maupun korbannya. Faktor pendorongnya bisa karena anak boring atau bosan, lonely atau kesepian, angry atau marah, karena stres, serta pemicunya bisa karena kelelahan," ujar dia. 

Menurut Pegiat Literasi Tunanetra Eko Ramaditya Adikara, beberapa kiat yang dapat dilakukan untuk keamanan digital anak antara lain, tidak memperkenankan anak untuk menggunakan gawai di luar rumah, mengajarkan anak menjaga data pribadinya misalnya dengan membuat kata sandi yang kuat pada akun, menghindari foto selfie dan tidak berbagi alamat lengkap, memberikan pemahaman dalam pengelolaan rekam jejak digital, serta membuat kesepakatan bersama anak dalam penggunaan gawai dari sisi waktu dan tempat. 

Selain itu lanjutnya, orang tua juga dapat menggunakan aplikasi seperti Google Family Link atau Fami Safe untuk memantau anak ketika menggunakan gawai. 

"Beberapa fitur yang dapat dimanfaatkan orang tua untuk manajemen gawai anak misalnya, fitur untuk memblokir aplikasi di ponsel anak, mengontrol lama waktu penggunaan gadget, smart schedule untuk mengatur waktu penggunaan, fitur memantau keberadaan anak, fitur suara untuk mencari gadget jika hilang, serta fitur pembatasan aplikasi tertentu yang hanya bisa digunakan anak," kata dia.  

Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut