Mengenal Aritmia, Gangguan Irama Jantung yang Tak Boleh Disepelekan
JAKARTA, iNews.id - Aritmia merupakan suatu kondisi ketika detak jantung tidak berdenyut dengan normal. Orang yang mengalami kondisi ini, seringkali mengalami detak jantung yang terlalu cepat, terlalu lambat atau tidak teratur.
Dokter Jantung di RS Brawijaya dr Sunu Budhi Raharjo, PhD, SpJP(K) mengatakan, aritmia dapat disebabkan karena hipertensi, diabetes, kelainan katup jantung dan penyakit jantung koroner.
“Pada beberapa kasus penyebabnya belum diketahui,” ujar dr Sunu seperti dikutip dari siaran pers Heartology Cardiovascular Center, Senin (11/1/2021).
Dia menjelaskan, selain kondisi medis, aritmia juga dapat dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat.
“Misalnya, tidak dapat mengelola stres dengan baik, kurang tidur, merokok, konsumsi minuman beralkohol atau berkafein secara berlebihan dan penyalahgunaan NAPZA,” katanya.
Ada beberapa jenis aritmia yang sering dijumpai. Yaitu, fibrilasi atrium (FA), kondisi ketika jantung berdetak lebih cepat dan tidak teratur. Kemudian blok nodus sinus atau blok atrioventrikular, yaitu kondisi ketika jantung berdetak lebih lambat.
Lalu, ada supraventrikular takikardi atau kondisi ketika denyut jantung terlalu cepat dan teratur, ventrikel ekstra sistol, kondisi ketika ada denyutan lain di luar denyut normal. Dan terakhir adalah ventrikel takikardia/fibrilasi, yaitu kondisi ketika bilik jantung berdenyut sangat cepat bahkan hanya bergetar.
“Ketika terjadi aritmia, beberapa orang tidak menyadari kondisi mereka karena gejalanya tidak spesifik. Namun, pada kasus-kasus yang berat, gangguan aritmia dapat menyebabkan terjadinya stroke, bahkan kematian jantung mendadak,” ujarnya.
Meski aritmia kadangkala tak disadari, namun ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai. Di antaranya jantung berdebar, kelelahan hingga hampir pingsan, sakit kepala ringan, sesak napas, hingga nyeri dada atau rasa tak nyaman di dada.
Editor: Vien Dimyati