Mengenal Inovasi Baru Swab Antigen Berbasis Laboratorium, Ternyata Lebih Murah

JAKARTA, iNews.id - Pandemi Covid-19 hingga saat ini masih menjadi persoalan penting. Setiap hari ada saja masyarakat yang tertular virus Corona.

Akibatnya, masyarakat diminta untuk tetap menjaga kesehatan agar imunitas tubuh tetap terjaga. Tidak hanya itu, dunia kesehatan pun turut mengembangkan teknologinya untuk membuat vaksin hingga menghadirkan tes Covid-19.

Baca Juga

Liburan ke Malaysia Semakin Hemat, Ada Diskon Hotel sampai 40 Persen

Salah satunya yang dikembangkan oleh Siloam Hospitals Group bersama Roche dan Halodoc bersinergi menghadirkan inovasi terbaru tes antigen di Indonesia, yaitu swab antigen Elecsys yang tersedia secara bertahap sejak Kamis (3/6/2021) di jaringan rumah sakit Siloam dan platform Halodoc (aplikasi dan website).

Caroline Riady, Wakil Presiden Direktur Siloam Hospitals Group mengatakan, terdapat tiga prioritas utama yang difokuskan Siloam Hospitals Group dalam menanggulangi pandemi Covid-19, yaitu melakukan tes atau skrining sebanyak mungkin guna memutus penularan virus, meningkatkan layanan terhadap pasien Covid-19, dan pelaksanaan vaksinasi.

Baca Juga

Jaga Daya Tahan Tubuh dengan Makanan Sehat dan Tidur Berkualitas

Melakukan tes merupakan langkah penting di masa pandemi karena semakin cepat seseorang teridentifikasi dan tertangani, semakin cepat pula wabah virus corona dapat ditanggulangi. 

"Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan pilihan tes yang tersedia di jaringan rumah sakit kami dan platform Halodoc, seperti tes terbaru berbasis laboratorium swab antigen Elecsys untuk kesehatan dan keamanan bersama," kata Caroline Riady, melalui keterangan virtualnya, Kamis (3/6/2021).

Baca Juga

6 Makanan Sehat Tinggi Vitamin D, Salah Satunya Sarden

Menurutnya, selama lebih dari satu tahun pandemi, Siloam Hospitals Group telah melakukan lebih dari 2,8 juta tes Covid-19 yang mencakup RT-PCR, swab molekuler isotermal, rapid antigen, serologi antibodi, antibodi kuantitatif, dan rapid antibodi.

Secara konsisten, Siloam Hospital berusaha menyediakan beragam
tes Covid-19 yang terjangkau dan mudah diakses masyarakat yang memiliki beragam kebutuhan, terutama dengan kondisi jumlah tes Covid-19 yang dilakukan di Indonesia masih rendah
dibandingkan dengan negara lain.

Baca Juga

Tak Hanya Makanan Sehat, Mental Perlu Dipersiapkan Jelang Puasa

Dia menjelaskan, swab antigen Elecsys merupakan metode tes antigen terbaru dengan performa tinggi yaitu dengan sensitivitas 94.5% dan spesifisitas 99.9% pada CT Value < 30 yang berarti mampu mendeteksi lebih akurat sampel dengan jumlah virus yang lebih rendah dibandingkan rapid antigen biasa.

Baca Juga

5 Makanan Sehat untuk Antibodi, Mencegah Terpapar Virus Corona N439K dan B117

Pengambilan sampel untuk tes ini dilakukan dengan cara usap nasofaring, yakni mengumpulkan cairan atau sampel dari bagian belakang hidung.

Hasil swab antigen Elecsys menggambarkan kondisi saat pengambilan sampel. Hasil positif menunjukkan, kemungkinan besar terinfeksi SARS-CoV-2, sedangkan hasil negatif tidak 
menyingkirkan kemungkinan terinfeksi SARS-CoV-2. Penilaian hasil didapatkan dengan melihat keadaan klinis pasien dan hasil pemeriksaan penunjang lain.

Dokter spesialis patologi klinik Siloam Hospitals Surabaya dr. Diane Lukito, Sp.PK mengatakan, swab antigen Elecsys yang berbasis laboratorium ini memiliki berbagai keunggulan, seperti harga terjangkau dengan hasil lebih akurat. Pemeriksaan sampel dilakukan secara otomatis di dalam alat immunoassay cobas-Elecsys series sehingga pembacaan hasil lebih standar serta dapat digunakan untuk pengujian skala besar dengan jumlah sampel besar dan pelacakan kontak (contact tracing).

"Dengan komitmen untuk memberikan solusi pengujian yang cepat, akurat, dan andal bagi penyedia layanan kesehatan dan masyarakat serta membantu Indonesia memerangi Covid-19, kami menghadirkan tes antigen SARS-CoV-2 Elecsys yang berbasis laboratorium dengan metode ECLIA (Electro Chemiluminescence Immune Assay)," katanya.

Swab antigen Elecsys tersedia dengan harga Rp299.000 mulai 3 Juni 2021.

Editor: Vien Dimyati