Mengenal Pengobatan Stem Cell Mesenkimal yang Turunkan Tingkat Kematian Pasien Covid-19 Kritis
Ada kriteria khusus subjek penelitian dalam studi ini. Pertama adalah pasien Covid-19 terintubasi (klinis dan radiologis), lalu swab PCR dinyatakan positif SAR-CoV2 yang mana sampel diambil dari nasofaring atau bronchoalveolar lavage.
"Yang terpenting, subjek penelitian ini masuk ke dalam derajat kritis dengan PaO2 atau FiO2 lebih rendah dari 300 mmHg dan didukung oleh ventilator, serta mengalami syok seperti syok septik (hipotesi persisten setelah resusitasi cairan) dan membutuhkan vasopressor untuk mempertahankan mean arterial pressure (MAP) lebih dari 65 mmHg dan serum laktat lebih dari 2 mmol/L," ujar Prof Islamil.
Terdapat kriteria inklusi pada penelitian stem cell untuk pasien Covid-19 kondisi kritis ini yaitu usia 18 hingga 95 tahun, RT-PCR (+), leukopenia dan Limfopenia dari Darah Perifer dan Diff Count, gambaran Pneumonia pada X-Ray atau Ground glass Opacity pada CT-Scan Thorax, dan keluarga pasien menyetujuinya.
"Ada yang tidak disarankan melakukan terapi ini yaitu bagi keluarga pasien menolak, pasien kondisi hamil, memiliki riwayat keganasan, dan sedang dalam proses uji klinis penelitian lain dalam 3 bulan terakhir," tambah Prof Ismail.
Terkait dengan sumber stem cell, stem cell mesenkimal (SPM) yang dipakai diambil dari tali pusat manusia dan diproduksi oleh Instalasi Pelayanan Terpadu Teknologi Medis Sel Punca, Rumah Sakit Umum Nasional Pusat Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
SPM dikultur dan dipanen dari pasase 5 atau 6 untuk memastikan kualitas sel terbaik. Soal berapa dosis yang diberikan ke pasien, diterangkan dalam studi ini bahwa dosis SPM-TP yang digunakan yaitu 1x10 juta sel per KgBB, diberikan melalui infus bersama dengan 100 mL NaCl 0,9 persen atau cairan infus pada umumnya.
"Dan hasil studi menyatakan bahwa dari 40 subjek penelitian, ada 10 pasien penerima terapi SPM-TP pulih, sedangkan hanya 4 pasien dari kelompok yang tidak menerima SPM-TP. Lalu, jika menganalisa pasien dengan minimal 1 komorbid, maka didapatkan survival ratenya 4,5 berbanding 1. Artinya, terapi stem cell mesenkimal asal tali pusat efektif menurunkan kematian pasien Covid-19 kondisi kritis," tutur Prof Ismail
Editor: Dyah Ayu Pamela