Oktober, Jangan Lupa Minum Obat Pencegah Kaki Gajah 1 Kali Setahun
Obat pencegah penyakit kaki gajah yang diberikan pada POPM, terdiri dari kombinasi tablet Diethylcarbamazine (DEC) 100 mg dan tablet Albendazole 400 mg. Adapun dosisnya untuk usia dua hingga lima tahun adalah satu tablet DEC dan satu tablet Albendazole (usia 6-14 tahun mendapat dua tablet DEC dan satu tablet Albendazole), dan bagi yang berusia di atas 14 tahun mendapat tiga tablet DEC dan satu tablet Albendazole.
“Selain membunuh cacing filaria, obat ini mampu membunuh cacing lainnya. Sehingga dengan minum obat justru kita mendapat manfaat ganda karena selain mencegah filaria, juga mencegah kecacingan. Yang perlu diperhatikan adalah obat diminum sesudah makan, dan dianjurkan diminum di depan petugas kesehatan,” ucapnya.
Kementerian kesehatan sangat mengharapkan agar semua pemerintah daerah berkomitmen untuk mendukung dan mengupayakan agar jangan sampai ada masyarakat yang terlewat atau menolak untuk tidak minum obat pencegah kaki gajah. Pengobatan ini dinilai sangat aman. Meski jarang terjadi, namun terkadang muncul reaksi pascapengobatan seperti sakit kepala, demam, mual/muntah, atau mudah mengantuk, yang berlangsung selama tiga hari dan dapat sembuh tanpa diobati. Namun, bila ada keluhan lain yang terjadi, segara hubungi tenaga kesehatan di Puskesmas terdekat.
“POPM ini sangat penting untuk dilaksanakan oleh setiap orang di wilayah sasaran, karena POPM bersifat perlindungan bagi perorangan,” kata dia.
Seorang ahli parasitologi, Prof. Dr. Dra. Tania Supali menegaskan bahwa program POPM yang dilakukan selama lima tahun berturut-turut sangat bermanfaat karena menghindarkan masyarakat dari dua penyakit sekaligus, yakni mencegah penyakit kaki gajah dan menurunkan infeksi cacing usus yang berperan dalam kejadian kurang gizi dan stunting pada anak, juga kejadian anemia pada remaja.
“Kalau obatnya benar-benar diminum secara benar, penyakit kaki gajah pasti berkurang, pasti hilang. Tantangan eliminasi paling besar justru di kota-kota besar karena di samping penduduknya lebih banyak juga dibandingkan masyarakat di pedesaan, lebih cenderung kurang patuh meminum obat,” kata dia, dikutip dari situs Kementerian Kesehatan.
Editor: Tuty Ocktaviany