Pemerintah Hapus Praktik Sunat Perempuan, Ini Penjelasan Medis dan Agama
Dia menerangkan, klitoris merupakan bagian yang paling sensitif karena terdapat banyak pembuluh darah dan pusatnya ujung syaraf. Luka pendarahan hebat yang timbul akibat praktik sunat pada perempuan bila tidak ditangani dengan cepat dan tepat dapat menyebabkan kematian.
Lantas bagaimana secara agama? Ulama Perempuan sekaligus Dosen Pascasarjana Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIG) Nur Rofiah menjelaskan dalam Al-Quran dan hadis tidak mengaskan hukum sunat bagi perempuan. Namun, lahir pandangan dan tafsir berbeda-beda yang bias gender dan pada akhirnya merugikan, menyakiti, bahkan membahayakan perempuan.
“Cara pandang yang melihat perempuan sebagai sumber fitnah, hasrat seksualnya perlu ditekan atau harus disucikan dengan sunat perempuan adalah akar dari tradisi berbahaya tersebut. Tidak satupun manusia lahir sebagai subjek sekunder,” kata Nur Rofiah.
“Perempuan adalah makhluk yang utuh sama seperti laki-laki, yang membedakan hanyalah ketaqwaan seseorang. Paling sedih tradisi itu (sunat perempuan) dilegitimas oleh agama, dan dianggap sebagai kebenaran karena itu terjadi dimana-mana,” ujarnya.
Editor: Dani M Dahwilani