Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Innalillahi, Mantan Ketum PB IDI Dokter Merdias Almatsier Meninggal Dunia
Advertisement . Scroll to see content

Profil Lengkap Dokter Merdias Almatsier, Mantan Ketum PB IDI yang Meninggal Dunia

Selasa, 18 November 2025 - 11:14:00 WIB
Profil Lengkap Dokter Merdias Almatsier, Mantan Ketum PB IDI yang Meninggal Dunia
Mendiang Dokter Merdias Almatsier, Sp.N(K) yang meninggal dunia. (Foto: Youtube)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) 1997-2000 dr Merdias Almatsier, Sp.N(K), meninggal dunia. Belum diketahui apa penyebab kematiannya. 

Kabar ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga PB IDI, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, hingga Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Ya, sosok dr Merdias Almatsier berperan cukup besar dalam dunia kedokteran di Indonesia. 

Semasa hidup, banyak ilmu yang ditularkan almarhum kepada dokter-dokter di Indonesia. Perannya di instansi atau lembaga kedokteran pun patut diapresiasi tinggi. 

Kepergian dr Merdias tentu menyisakan duka mendalam. Namun, apa yang sudah dia berikan kepada bangsa ini tidak akan hilang dan selalu dikenang. 

Ketua Umm PB IDI dr Merdias Almatsier meninggal dunia. (Foto: Instagram)
Ketua Umm PB IDI dr Merdias Almatsier meninggal dunia. (Foto: Instagram)

Berikut ini profil lengkap dokter Merdias Almatsier, perjalanan hidup yang memberi banyak kebaikan bagi orang lain. 

Profil Dokter Merdias Almatsier 

Nama dr Merdias Almatsier, Sp.N(K) sudah lama dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam perkembangan dunia medis Indonesia. Ia bukan hanya dokter spesialis saraf senior, tetapi juga sosok yang mewarnai banyak kebijakan kesehatan, etika profesi kedokteran, hingga standar pelayanan dokter di Tanah Air.

Lahir pada 8 September 1944, Merdias tumbuh dari keluarga perantau Minangkabau asal Koto Gadang, Sumatera Barat. Ayahnya bernama dr Mohamed Adenin Almatsier dan ibunya Chamisah Mochtar.

Setelah menamatkan pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) dengan titel dokter pada 1969, Spesialis saraf (1977), dan Spesialis Saraf Konsultan (1996), dr Merdias melanjutkan pelatihan neurologi di Tokyo Woman’s Medical College, Jepang pada 1984.

Dari sanalah karier akademiknya berkembang hingga dikenal luas sebagai salah satu neurolog senior Indonesia.

Karier Profesional: Dari RSCM hingga Puncak Organisasi Profesi

Dalam perjalanan profesinya, dr Merdias pernah menduduki sejumlah jabatan strategis, termasuk:

1. Direktur Utama RSCM

Ia pernah memimpin RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, rumah sakit rujukan nasional terbesar di Indonesia. Kepemimpinannya dikenal melalui penguatan layanan neurologi dan peningkatan disiplin profesi.

2. Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI)

Dokter Merdias menjabat sebagai Ketua Umum IDI periode 1997-2000 dan menjadi salah satu tokoh sentral dalam pengembangan standar profesi serta advokasi kedokteran Indonesia. Perannya di IDI menjadi salah satu tonggak penting dalam modernisasi organisasi profesi dokter.

3. Ketua Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI)

Sebagai ketua MKDKI, ia memimpin proses disiplin profesi dokter dan menegakkan norma etika kedokteran. Pada masa ini, MKDKI menangani berbagai kasus pelanggaran disiplin yang menjadi rujukan nasional dalam menilai profesionalisme dokter.

4. Pengurus Kolegium Neurologi Indonesia

Ia juga aktif dalam Kolegium Neurologi Indonesia serta Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI), terutama dalam penyusunan standar kompetensi neurologi dan pedoman pengembangan keprofesian berkelanjutan (CPD).

Kontribusi Sebagai Akademisi dan Pembuat Kebijakan

Selain aktif mempraktikkan ilmu saraf, dr Merdias Almatsier tercatat sebagai pendidik di Fakultas Kedokteran UI dan pernah menjabat sebagai pembantu rektor. Kiprahnya banyak memengaruhi kebijakan akademik dan pengembangan pendidikan dokter di Indonesia.

Di tingkat nasional, namanya sering muncul dalam dokumen-dokumen kebijakan kesehatan, pedoman etik, dan materi organisasi, antara lain:

- 'Himpunan Peraturan tentang MKDKI'

- Buku 'Kemitraan Hubungan Dokter–Pasien bagi Media Massa'

- Dokumen pedoman CPD neurologi Kolegium Neurologi Indonesia

- Prosiding Kongres Neurologi Indonesia dan kegiatan ilmiah PERDOSSI

- Keterlibatan sebagai bagian dari kontributor pada dokumen teknis kesehatan, termasuk yang dirujuk WHO

Karya-karya tersebut mempertegas posisinya sebagai figur yang aktif mendorong profesionalisme dan integritas dokter di Indonesia.

Kontribusi pada Publikasi Ilmiah

Meski tidak banyak tampil sebagai penulis utama di jurnal riset klinis internasional, kontribusi dr Merdias lebih dominan pada penyusunan buku pedoman profesi, dokumen etik dan disiplin kedokteran, naskah kebijakan organisasi, serta materi akademik dan ilmiah di lingkungan neurologi.

Karyanya di bidang ini menjadi dasar pijakan banyak dokter dan organisasi medis dalam menjalankan praktik profesional.

Editor: Muhammad Sukardi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut