Solusi bagi Pekerja Shift yang Sulit Dapat Kualitas Tidur
Bahkan, ada istilah medis untuk ini, yakni Shift Work Disorder (SWD). Menurut pakar dari The Sleep Council and Furniture Village, Lisa Artis, hal tersebut dikaitkan dengan jam tubuh internal di otak yang menghasilkan ritme sirkadian. Ritme inilah yang memberi sinyal pada tubuh untuk tidur dan bangun.
"Sayangnya, pekerja shift memiliki kesulitan untuk mencapai tidur yang nyenyak. Bahkan, jika mereka tidur nyenyak, banyak pekerja shift sering merasa belum cukup tidur dan merasa lesu," kata Lisa, seperti iNews.id kutip dari NetDoctor, Senin (30/10/2017).
Namun kabar baiknya, bagi pekerja shift, Anda tak perlu resign dari pekerjaan karena alasan kesehatan ini. Sebab, ada solusi tepat mengatasi kurang tidur akibat bekerja secara shift. Bagaimana caranya?
Berikut hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk mengembalikan pola tidur Anda.
Hindari Kafein
Untuk menormalkan kembali pola tidur Anda, cobalah hindari kafein, setidaknya enam jam sebelum tidur. Selain menghindari kafein, pola makan juga perlu diperhatikan. Agar bisa tidur nyenyak, cobalah makan berat, setidaknya dua sampai tiga jam sebelum tidur.
Makan Teratur
Waktu makan bisa saja berubah ketika jam kerja bergeser. Namun, cobalah untuk disiplin terhadap pola makan. Makanlah tiga kali sehari secara teratur untuk menormalkan kembali jam tubuh Anda.